Menag dan Mendagri Masuk Daftar Reshuffle

Senin, 07 Maret 2011 – 05:35 WIB

JAKARTA - Reshuffle kabinet hampir pasti dilakukanSBY tidak hanya akan mengutak-atik menteri asal Golkar dan PKS, tapi juga menggeser sejumlah menteri yang selama ini dianggap kinerjanya belum optimal

BACA JUGA: Golkar Tantang Balik Demokrat



Informasi ini diungkapkan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla seusai menghadiri diskusi Forum Renovasi Indonesia di Kantor Partai Nasional Banteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia, Jalan Benhil, Jakarta Pusat, Minggu (6/3)
"Ada menteri dari Demokrat yang dirombak, lalu menteri dari PPP, dan dari profesional juga," beber Ulil.   

Menurut dia, presiden akan merombak kabinet secara signifikan

BACA JUGA: Reshuffle untuk Kebutuhan, Bukan Demi Pencitraan

Ini karena targetnya bukan sekadar pemerintahan yang efektif, tapi citra pemerintahan secara keseluruhan
"Pemerintahan berusaha menaikkan kembali popularitasnya," ujarnya.

Dia lantas menyebut sejumlah menteri yang sangat mungkin ikut masuk dalam list reshuffle itu

BACA JUGA: KNPI Dipercaya Pimpin Forum Pemuda Dunia

Di antaranya, Mendagri Gamawan Fauzi dan Menteri Agama Suryadharma Ali (PPP)Kinerja keduanya dalam menindak ormas anarkis dan praktik kekerasan berbungkus agama dinilai sangat mengecewakan.

Ulil menyampaikan, pidato Presiden SBY saat hari pers di Kupang, 9 Februari lalu, seharusnya ditindaklanjuti menteri terkait sebagai komitmen ketegasan pemerintah untuk menindak kelompok yang antitoleransi"Tapi, tampaknya, ketegasan itu kurang diterjemahkan pada tingkat birokrasi di bawahnya," ujar pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967, itu.

Dalam konteks koalisi, dia menegaskan bahwa Golkar dan PKS sebaiknya berada di luarMenurut Ulil, kedua partai tersebut sudah melakukan banyak tindakan yang menimbulkan ketidakstabilan pemerintahanSebagai penggantinya diharapkan PDIP mau bergabung.

"Cuma masalahnya, sampai sekarang upaya mengandeng PDIP ke dalam koalisi belum membuahkan hasil," kata Ulil lantas tersenyum kecutPadahal, dengan masuknya PDIP platform koalisi akan lebih terlihat"Warna nasionalisme akan semakin kuatIni penting untuk menghadapi tantangan kekerasan atas nama agamaKalau PDIP masuk, ideal banget," ujarnya.

Ulil menyampaikan bahwa PKS masuk prioritas untuk digusurIni karena manuver partai berasas Islam itu sudah sampai ke level mengganggu citra pemerintahan SBY yang seharusnya nasionalis, probhineka tunggal ika, dan Pancasila.

Selama ini, kata Ulil, usaha pemerintah menindak kelompok-kelompok yang mengganggu pluralisme dan kebhinekaan kurang mendapat sokongan dari sejumlah parpol koalisi, seperti PKS dan PPP"Menteri Agama yang dari PPP kurang sportif juga dari segi itu," katanya

Meski begitu, PPP belum masuk kategori harus dibuang dari kabinetSoalnya, dalam sejumlah persoalan lain, mereka masih menunjukkan komitmennya terhadap pemerintahan"PPP belumYang urgen pertama PKS, sambil mencari ganti Golkar," kata Ulil.

Pengganti Golkar yang dimaksud Ulil tak lain adalah PDIPDia menilai PDIP jauh lebih solid daripada GolkarSementara, Golkar sendiri lebih susah diprediksi"Kalau PDIP masuk, pasti jauh lebih disiplin secara internal," tuturnya.

Bagaimana kalau PDIP gagal dirangkul, karena Megawati bersikukuh melarang kadernya masuk pemerintahan? "Reshuffle tetap jalan dan PKS sudah pasti outGolkar masih di dalam, dan sangat besar kemungkinan Gerindra ditarik," jawab Ulil.

Dia menambahkan, tokoh Gerindra yang masuk ke kabinet sangat mungkin bukan Prabowo SubiantoDari kabar yang beredar, Gerindra akan mendapat setidaknya dua kursi menteriSalah satunya menteri pertanianPos menteri tersebut sekarang dijabat kader PKS, Suswono.

Ulil menyebut reshuffle akan terjadi dalam bulan ini"Tidak bisa dikatakan kapan deadline-nya, karena itu hak prerogratif presidenTapi, tidak sampai 2-3 minggu akan terjadi reshuffle," katanya(pri/c2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Bantah Macet di Puncak Gara-gara Presiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler