jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Ditjen Bimas Islam Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1440 Hijriah. Rencananya, sidang yang akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin itu akan digelar pada Kamis (1/8) atau bertepatan dengan 29 Zulkaidah 1440 Hijriah.
Amin bakal memimpin sidang isbat karena Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tengah bertugas sebagai pemimpin jemaah haji atau amirulhaj di Arab Saudi.
BACA JUGA: Jelang Iduladha, Ini Harga Sapi Kurban Terbaru
Dalam sidang isbat itu pula Kemenag akan menentukan tanggal Iduladha 1440 H. "Sidang isbat awal Zulhijah akan dilaksanakan Kamis, 1 Agustus 2019 di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta," kata Amin dalam siaran pers ke media, Senin (29/7).
Menurut Amin, sidang isbat akan dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI), para duta besar negara sahabat, Komisi VIII DPR, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Selain itu, Kemenag juga mengundang pihak terkait lainnya, di antaranya adalahBadan Informasi Geospasial (BIG), Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium dan para pakar ilmu falak dari ormas-ormas Islam.
BACA JUGA: Kementan Perketat Pengawasan Lalu Lintas dan Pemeriksaan Hewan Kurban
"Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal kamariah, terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijah," ujarnya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, penentuan awal Zulhijjah 1440 H menunggu hasil rukyatulhilal di seluruh Indonesia. “Hasil rukyatulhilal di seluruh Indonesia dan data hisab posisi hilal awal Zulhijah 1440 H akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Zulhijah 1440 H dan Iduladha,” jelasnya.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Menag Pastikan Umrah Digital Tetap Diselenggarakan oleh PPIU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah Fakta Temuan Kemenag Kasus Pengibaran Bendera Tauhid di MAN 1 Sukabumi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga