jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap pendataan pada tahun ini terintegrasi dengan baik.
Karena itu, menurut Lukman, updating data merupakan hal yang sangat penting.
BACA JUGA: Menteri Lukman: MUI Tetap Punya Tiga Kewenangan Inti
Dia menambahkan, masyarakat yang dinamis membuat data berubah dan berkembang.
Lukman menyampaikan pesan itu di hadapan para peserta rapat kerja pusat, daerah dan perguruan tinggi keagamaan Hindu di Hotel Santika, Jakarta, Selasa (12/2).
BACA JUGA: RPP Produk Halal Sudah di Meja Presiden, Kapan Diteken Pak?
“Oleh sebab itu, data harus terus updating sehingga diperlukan sistem yang baik. Apalagi kita terbantu dengan perkembangan teknologi,” ujar Lukman.
Dia pun berharap rapat kerja itu menghasilkan data yang akurat dalam semua hal, khususnya di Bimas Hindu.
BACA JUGA: Biaya Haji Indonesia Termurah di ASEAN, Nih Buktinya
Lukman mencontohkan data jumlah asrama, lembaga perguruan tinggi, tokoh agama, keahlian setiap pemuka agama dan asal mereka.
Politikus PPP itu menambahkan, data yang akurat dan akuntabel akan membantu dalam perencanaan program dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di bidang keagamaan.
Menurut dia, ketepatan dalam merealisasikan program-program pelayanan sangat bergantung terhadap keakuratan data.
“Saya meminta Bimas Hindu sangat serius untuk melakukan pembaruan data. Kalau perlu, bentuk pangkalan-pangkalan data yang baru yang belum kita miliki sehingga kita bisa terus melakukan updating dan integrasi data,” tutur Lukman.
Bimas Hindu sendiri telah membuat aplikasi yang diberi nama pelayanan Sistem Informasi Hindu (Sindu).
Layanan tersebut merupakan wadah penyimpanan data yang terintegrasi. Mulai data pendidikan, penyuluh, guru agama, pegawai, dan lain-lain.
Dirjen Bimas Hindu Kemenag Ketut Widnya mengatakan, layanan Sindu merupakan implementasi dari mantra yang disampaikan oleh Lukman dalam acara rakernas lalu.
“Nanti semua data ada di sana. Data ini adalah data yang terintegrasi. Misalnya data pendidikan, penyuluh, guru agama, data pegawai. Nah, ini terintegrasi dalam rangka pelayanan satu pintu,” kata Widnya.
Menurut Widnya, banyak kemudahan yang didapat dari adanya layanan Sindu. Salah satunya ialah kemudahan masyarakat mendapatkan informasi yang dibutuhkan, khususnya dalam pengurusan administrasi.
Dia mencontohkan, lembaga pendidikan yang ingin mengajukan prodi baru tak harus repot-repot mengantarkan dokumen ke Jakarta karena semuanya berbasis online.
"Nanti ada laporan bahwa pengajuan izin sudah kami terima. Nanti diperiksa di sini dan ada tim yang memeriksa sampai diputuskan,” tutur Widnya. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Jemaah Haji Diminta Siapkan Pelunasan BPIH
Redaktur & Reporter : Ragil