Menag: Papua Barat Cermin Kerukunan Indonesia

Sabtu, 05 September 2020 – 19:37 WIB
Menag Fachrul Razi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, Papua Barat adalah cermin kerukunan Indonesia.

Itu sebabnya, Papua Barat layak disematkan sebagai miniatur Indonesia atas keragaman dan kerukunan yang senantiasa terpelihara.

BACA JUGA: Klarifikasi Kemenag tentang Pernyataan Menag soal Ustaz Good Looking Penyebar Radikalisme

"Bila ingin belajar kerukunan umat beragama, datanglah ke Papua Barat," kata Menag saat tatap muka dengan tokoh adat dan tokoh lintas agama Papua Barat di Kota Sorong, Jumat (4/9).

Dia mengaku senang berada di tempat yang menjadi teladan kerukunan umat beragama di Indonesia. "Saya bangga berada di Papua Barat," ucapnya.

BACA JUGA: Ini Instruksi Menag Fachrul Razi Terkait Klaster Pesantren

Menurut Fachrul, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap Papua dan Papua Barat.

Kemenag harus mengimbangi perhatian besar presiden dengan meluncurkan program Kita Cita Papua. Program ini sudah digulirkan awal September ini.

BACA JUGA: Penjelasan Menag Terkait Isu RUU Cipta Kerja Bahayakan Ulama dan Pesantren

Menag menambahkan, untuk mendorong percepatan pembangunan di bidang pendidikan keagamaan dan rumah ibadah, Kemenag mengucurkan bantuan tahap pertama senilai Rp65 miliar untuk Papua dan Papua Barat.

"Tahun ini kami kirim 257 mahasiswa Kristen yang berasal dari anak-anak Papua asli untuk kuliah di enam perguruan tinggi agama Kristen di Indonesia. Setiap tahun akan kami kirim anak-anak Papua untuk kuliah di sana," beber Menag.

Fachrul berharap empat tahun ke depan lebih dari 1.000 anak-anak Papua mengenyam pendidikan S1.

Untuk mengokohkan Jembatan Kesetiakawanan Aceh - Papua, hadir juga dalam pertemuan dengan para tokoh adat dan tokoh agama se Papua Barat, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf.

"Saat saya menjabat Panglima TNI, dia Panglima GAM. Kami sama-sama panglima. Dulu beliau musuh bebuyutan saya, susah ditangkap," kata Menag.

Fachrul mengapresiasi Muzakir dan kawan kawan dari Aceh yang sudah bersedia datang ke Papua dan Papua Barat. Keinginan mereka sama, ingin memajukan dan membangun jembatan kesetiakawanan Aceh-Papua.

"Jika ada yang mengganggu martabat dan marwah orang Papua, maka orang Aceh yang pertama berteriak; begitu juga sebaliknya," pungkasnya. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler