Menag: Pembagian Kondom Seolah-olah Melegalisir Paham Seks Bebas

Rabu, 04 Desember 2013 – 07:37 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali ikut mengkritisi adanya pembagian kondom gratis dalam acara pekan kondom nasional. Menurut pria yang akrab disapa SDA tersebut, pembagian kondom gratis secara tidak langsung dapat diartikan menyetujui dan memfasilitasi seks bebas.

"Oleh karena itu, kampanye anti AIDS dengan menyebarkan atau membagikan kondom merupakan sesuatu yang kurang bijak," ujar SDA di Jakarta, kemarin (03/11).

BACA JUGA: Komisi Yudisial Loloskan 8 Calon Hakim Agung

SDA juga menambahkan, bahwa alangkah baiknya jika program tersebut ditinjau kembali. Sebab menurut dia, pembagian kondom jika dilihat dari sisi agama manapun merupakan hal yang bertentangan dengan ajaran agama.

"Pembagian kondom seolah-olah melegalisir paham seks bebas. Boleh seks bebas asal pakai kondom, jadi seperti itu kira-kira maksudnya," tutur pria berkacamata itu.

BACA JUGA: Hari Ini KPK Periksa Anggota DPR Penerima Uang THR

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Persatuan Pembanguan (PPP) itu menekankan untuk berhati-hati dalam mengkampanyekan anti HIV/AIDS, terutama dengan cara pembagian kondom. ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan lembaga terkait mengenai adanya pembagian kondom tersebut

"Ya nanti berkoordinasi, jadi menyelesaikan masalah bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi aspek agama, aspek nilai-nilai sosial juga harus diperhatikan," tandasnya. Selain itu, SDA juga menyarankan agar masyarakat meningkatkan ajaran agama mereka sebagai salah satu upaya mencegah seks bebas.

BACA JUGA: Disuap Dolar Singapura, Dua PNS Pajak Dituntut 13 Tahun Penjara

Sementera itu, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disebut-sebut sebagai pemrakarsa adanya pembagian kondom gratis ke pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum di beberapa kota di Indonesia menampik berita tersebut. Melalui pesat singkat, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes, Murti Utami dengan tegas mengatakan bahwa pekan kondom nasional bukan merupakan program Kemenkes.

"Program pekan kondom adalah kegiatan dari DKT sepengetahuan KPAN (bukan Kemenkes)," ujar dia kemarin.

DKT disini merupakan salah satu perusahaan kondom di Indonesia, yang sejak beberapa tahun lalu telah melakukan bagi-bagi kondom gratis dalam peringatan Hari AIDS sedunia, yang jatuh pada 1 Desember.

Biasanya, PT DKT bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) dalam melakukan kegiatan tersebut. Untuk mempermudah aksi bagi kondom gratis itu, Pihak DKT telah menyiapkan "bus kondom" yang akan di tempatkan di beberapa titik.

Namun, kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan dari tangggal 1-7 Desember tersebut batal. Sebab banyak kalangan masyarakat yang mengecam tindakan tersebut. Masyarakat menilai pembagian kondom itu secara tidak langsung melegalkan seks bebas di Indonesia.

Menanggapi banyaknya kecaman yang datang, akhirnya pihak DKT merasa cemas dan pada akhirnya melakukan penarikan "bus kondom" tersebut. Pierre Frederick selaku senior brand manager Sutra dan Fiesta mengatakan, bahwa bus tersebut telah dikandangkan. Dengan seiring dipulangkannya bus tersebut maka pekan kondom nasional pun juga ikut berakhir.

Sementara itu, terkait berita adanya bus kondom yang ada di UGM, Pierre mengatakan bahwa bus kondom sebenarnya hanya ada satu. Sehingga tidak mungkin ada di sana. "Bus yang disiapkan cuma ada satu. Orang dari hari Minggu sudah ada di Citos (tidak mungkin di Jogja)," ujar dia kemarin.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya selalu melakukan kerja sama dengan pihak-pihak LSM. Sehingga tidak mungkin secara tiba-tiba membagi-bagikan kondom begitu saja. (mia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Rita Widyasari Dipuji Mendagri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler