Menag Yaqut: 10 Tahun Lagi Indonesia Darurat Penghulu

Senin, 24 Januari 2022 – 23:55 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan Indonesia menghadapi ancaman darurat penghulu.

Saat ini setengah dari jumlah penghulu yang ada akan memasuki masa purna tugas sebagai ASN. 

BACA JUGA: Terungkap Motif Pelaku Memproduksi Bakso Bangkai Ayam, Astaga!

“Jika dirata-rata akan ada sebanyak 400 orang penghulu yang pensiun setiap tahunnya,” ungkap Menag Yaqut dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI, Senin (24/1).

Dia memprediksikan jika hal itu tidak segera mendapat perhatian, dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan kekurangan penghulu.

BACA JUGA: Wahai Perempuan Bandung, Hati-Hati Ganti Behel di Sini, Mengerikan!

Saat ini Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam berupaya menambah kuota ASN untuk formasi calon penghulu.

Namun, yang diperoleh hanya 150 orang setiap tahunnya.

BACA JUGA: Pengantin Baru Edan, Usai Ijab Kabul Malah Bawa Kabur Motor Penghulu

"Kurangnya kuantitas penghulu akan memengaruhi kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat, meskipun kami tetap berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," tuturnya.

Kemenag, lanjutnya, mengusulkan penambahan jumlah formasi ASN penghulu.

Usulan itu disampaikan Menag mengingat saat ini jumlah penghulu yang ada belum ideal untuk melayani nikah yang mencapai angka dua juta peristiwa per tahun.

Menag Yaqut membeberkan data, jumlah penghulu di Indonesia saat ini sebanyak 8.978 orang.

Jumlah tersebut masih setengah dari kondisi ideal untuk melayani pernikahan dua juta peristiwa setiap tahunnya, yang tersebar di 5.901 KUA seluruh Indonesia.

"Semoga Komisi VIII DPR sebagai mitra kerja Kementerian Agama memberikan dukungan untuk merealisasikan target pemenuhan kuota penghulu di seluruh Indonesia," pungkas Menag Yaqut Cholil Qoumas. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik-Detik Terakhir Ketut Madra Bersua dengan Anaknya, Kami Turut Berduka


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler