Menag Yaqut Pastikan tidak Ada Penyalahgunaan Alokasi Kuota Tambahan Haji

Minggu, 23 Juni 2024 – 01:40 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H, di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Makkah, Selasa (18/6/2024). (ANTARA/HO-Kemenag)

jpnn.com - MADINAH - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan tidak ada penyalahgunaan dalam pemanfaatan alokasi kuota tambahan pada operasional ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. 

Menag Yaqut menegaskan itu menanggapi kritikan Tim Pengawas Haji DPR tentang pengalihan kuota tambahan.

BACA JUGA: Poros Muda NU Desak DPR RI Segera Bentuk Pansus Haji, Ini Alasannya

"Tidak ada penyalahgunaan kuota tambahan. Itu prinsipnya," ujar Menag Yaqut di Madinah, Sabtu.

Kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221.000.

BACA JUGA: Menag Yaqut Sampaikan Kabar Baik soal Jumlah Kuota Haji 2025, Alhamdulillah

Jumlah ini terdiri atas 203.320 haji reguler dan 17.680 haji khusus.

Selain itu, Indonesia juga mendapat 20.000 kuota tambahan yang kemudian dibagi masing-masing 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus. "Kami tidak menyalahgunakan dan insyaallah kami jalankan amanah ini sebaik-baiknya," ungkap Menag Yaqut.

BACA JUGA: BAZNAS Salurkan Dam Jemaah Haji ke Sekolah Indonesia di Makkah

Puncak penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M baru saja selesai.

Proses Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) berjalan lancar.

Peristiwa kepadatan di Muzdalifah pada 2023, bisa diantisipasi dengan baik sehingga jemaah haji bahkan sudah diberangkatkan dari Muzdalifah ke Mina pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS).

"Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai dari prosesi di Arafah, Muzdalifah hingga Mina, semua berjalan baik dan lancar," kata dia.

Hal ini, kata dia, tidak lepas dari penerapan kebijakan Smartcard Nusuk dan adanya skema (murur) pada proses pendorongan jemaah haji dari Arafah ke Mina.

Murur adalah skema pergerakan jemaah haji dari Arafah, melintas di Muzdalifah (tanpa turun dari bus) dan langsung menuju Mina.

Skema ini diterapkan untuk jemaah lansia, risiko tinggi, dan disabilitas.

"Saya kira salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jemaah haji kita ada pada dua hal ini, nusuk dan murur," kata Menag Yaqut.

Pada musim haji 1446 H/2025 M, Indonesia kembali mendapat kuota sebesar 221.000 orang. Kepastian kuota haji tahun depan diperoleh Menag Yaqut seusai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler