jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah nonton bareng film Tjoet Nja' Dhien bersama perwakilan Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (27/5).
Dia mengatakan kegiatan nonton bareng alias nobar itu dilakukannya sebagai bentuk dukungan terhadap industri perfiman nasional dan menggiatkan kembali menonton aman di bioskop dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah: Pengangguran Terbuka di Indonesia Menurun
Selain untuk meninjau operasional bioskop, norbar film Tjoet Nja' Dhien dilakukan Menaker Ida Fauziyah untuk meyakinkan serta mengajak masyarakat agar tidak takut kembali menonton film di bioskop.
"Mari kita hargai karya anak bangsa yang luar biasa ini. Kita bangkitkan perfilman kita. Saya mengajak untuk menonton film Tjoet Nja Dhien ini, tetapi tetap dengan protokol kesehatan," kata Menaker Ida.
BACA JUGA: Mahfud MD Berbicara Blak-blakan soal Korupsi Era Sekarang, Ada Kata Bobrok
Menurut Ida, pembukaan kembali bioskop di seluruh tanah air setelah sempat terhenti akibat pandemi menjadi momentum agar industri perfilman nasional dan para pelaku industri film Indonesia kembali bangkit.
"Sudah waktunya insan film bangkit kembali dari keterpurukan akibat pandemi. Baik melibatkan seluruh artis, kemudian kru dan juga pihak pengelola gedung bioskop. Itu yang penting untuk sekarang ini," tegasnya.
BACA JUGA: MS Sudah Ditangkap, Dia Pasrah, Tak Melawan
Sutradara film Tjoet Nja Dhien, Eros Djarot, menyampaikan terima kasih kepada Menaker Ida dan para serikat pekerja yang menonton film karyanya.
Eros menyakini perfilman Indonesia akan bangkit, apalagi mendengar dukungan dari Menaker Ida yang dinilai memiliki kepedulian terhadap dunia perfilman.
"Saya yakin, ainul yaqin, bahkan haqqul yaqin bahwa apa yang dikatakan bukan hanya lip service, tetapi merupakan policy yang sebelum 2024 insyaallah perfilman Indonesia bisa bangkit sebangkit-bangkitnya," kata Eros.
Film Tjoet Nja' Dhien merupakan drama biografi sejarah Indonesia tahun 1988 yang telah direstorasi kembali di Belanda.
Film itu disutradarai oleh Eros Djarot dan dibintangi oleh Christine Hakim sebagai Tjoet Nja Dhien, Piet Burnama sebagai Panglima Laut, Slamet Rahardjo sebagai Teuku Umar dan juga didukung oleh Rudy Wowor. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam