jpnn.com, BEKASI - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meminta pelaku usaha ritel dan dan usaha Kecil dan Menengah (UMKM) agar memanfaatkan platform media sosial (medsos) secara optimal untuk berbisnis dan memperluas jejaring kerja.
"Jangan gunakan media sosial untuk bergosip dan menyebarkan hoaks. Lebih baik gunakan untuk kepentingan bisnis dan mengembangkan usaha," kata Menaker Hanif saat menemui ratusan pengusaha Paguyuban Ritel Tradisional di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/2).
BACA JUGA: Produksi UMKM Terkendala SDM
Hanif mengatakan kunci pertumbuhan ekonomi indonesia salah satunya melalui UMKM. Dengan UMKM yang kuat dan mandiri akan menimbulkan penguatan ekonomi nasional yang konsisten.
"Pelaku ritel dan harus semangat dan percaya diri menghadapi tantangan- tantangan era industri 4.0 melalui berbagai inovasi dan kolaborasi dengan asosiasi sektoralnya masing-masing, kata Hanif.
BACA JUGA: Pelni Bantu Angkat UMKM via Redpack
Dalam menghadapi berkembangnya platform belanja online, kata Hanif, dibutuhkan strategi khusus yang harus diterapkan . "Perlu adanya inovasi untuk dapat meningkatkan terobosan pasar. Salah satunya melalui kolaborasi dengan kelompok lain dengan ide ataupun terobosan yang berbeda dan unik" kata Hanif.
Selain itu, para pelaku ritel perlu untuk memperluas pasar, mengupgrade kemampuan pemasaran guna bisa terus bisa bersaing di pasar. Pemanfaatan teknologi dengan seoptimal mungkin. Salah satunya yakni dengan mengoptimalkan strategi pemasaran melalui jaringan online seperti media sosial, blog, website dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Riset G-Comm: Jokowi - Kiai Maruf Ungguli Prabowo - Sandiaga di Medsos
"Di masa depan sosmed merupakan pasport bagi kehidupan kita. Penilaian dari orang akan melihat melalui medsos yg kita miliki." Kata Hanif.
Hanif menambahkan pemerintah telah menciptakan lapangan pekerjaan sebesar 10,5 juta dalam waktu 4 tahun. Yang didukung investasi dari dalam dan luar negeri. Lapangan kerja muncul karena adanya investasi. Investasi penting karena bisa menjadi penggerak perekonomian indonesia.
"Pengangguran kita saat ini 5,3 persen. Yang merupakan angka pengangguran terendah sepanjang sejarah reformasi," kata Hanif
Namun Indonesia memiliki tantangan terhadap pembangunan SDM.Oleh karena itu pemerintah mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun pengembanganSDM.
"Pemerintah terus mengoptimalkan pendidikan dan pelatihan dengan terus menggenjot melalui pelatihan vokasi secara masif," kata Hanif.
Tahun ini, kemnaker akan memfasilitasi pelatihan sebanyak 228 ribu orang yang terbagi diberbagai kejuruan di fasilitasi melalui Balai Latihan Kerja di seluruh Indonesia secara gratis dengan persyaratan yang mudah tanpa batasan umur dan jenjang pendidikan.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanda Butuh Ribuan Perawat dari Indonesia, Gajinya Rp 25 Juta
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh