Menaker Sebut 2 Langkah yang Dilakukan Untuk Menurunkan Kemiskinan Ekstrem

Minggu, 17 Oktober 2021 – 22:13 WIB
Ilustrasi - Menaker Ida Fauziyah. Foto: Humas Kemenaker.

jpnn.com, KUPANG - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta gubernur dan seluruh bupati yang wilayahnya menjadi prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem di Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja lebih keras lagi.

Untuk memastikan agar seluruh rumah tangga miskin ekstrem mendapatkan seluruh program, baik program pengurangan beban pengeluaran maupun program pemberdayaan.

BACA JUGA: Partai Golkar Akhirnya Meminta Maaf, Simak!

Wapres mengemukakan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2021 Provinsi (NTT), di Rumah Jabatan Gubernur NTT, Minggu (17/10).

Dalam kesempatan tersebut wapres didampingi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

BACA JUGA: Kang Emil Kasih Saran Untuk PPP Menghadapi Pemilu 2024, Begini

Lima kabupaten di NTT yang menjadi prioritas pengurangan kemiskinan ektrem yaitu Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Tengah.

Menurut Wapres, pemilihan lima kabupaten prioritas didasarkan kriteria persentase tingkat kemiskinan ekstrem yang dikombinasikan dengan jumlah masyarakat miskin ekstrem di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Hamdalah! Tinggal 5 Orang Pasien COVID-19 yang Dirawat di Daerah ini

"Saya minta agar gubernur dan seluruh bupati wilayah prioritas 2021 di NTT bekerja keras memastikan agar seluruh rumah tangga miskin ekstrem mendapatkan seluruh program, baik program pengurangan beban pengeluaran maupun program pemberdayaan," ujar Wapres.

Para kepala daerah juga diharapkan memperkuat perencanaan dan penganggaran program pengurangan kemiskinan ekstrem dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Wapres menegaskan anggaran bukan masalah utama dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Karena anggaran kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah sudah mencukupi.

Dia menyebut tantangan utama adalah bagaimana program tersebut konvergen dan terintegrasi dengan sasaran yang ditetapkan.

"Konvergensi merupakan faktor utama dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem untuk memastikan seluruh program penanggulangan kemiskinan ekstrem mulai dari tahap perencanaan, penentuan alokasi anggaran, penetapan sasaran dan pelaksanaan program tertuju pada lokus yang sama, baik itu secara wilayah maupun target masyarakat yang tepat," ujar Wapres.

Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mengatakan pihaknya sedang melakukan berbagai upaya untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di NTT.

Dua langkah yang dilakukan oleh Kemenaker yaitu program perluasan kesempatan kerja dan pelatihan vokasi di Balai Latihan Kerja (BLK).

"Dengan dua program intervensi itu kami berharap dapat mempercepat pengurangan kemiskinan ekstrem di NTT ini," kata Ida.

Hadir mengikuti rakor tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan para Bupati di NTT yang wilayahnya menjadi prioritas pengurangan kemiskinan ektrem.(**/JPNN)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler