Menaker Sebut Perlindungan Sosial Penting Dalam Menangani Kemiskinan Ekstrem

Minggu, 17 Oktober 2021 – 22:27 WIB
Ilustrasi - Menaker Ida Fauziyah (tengah) mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan). Foto: Humas Kemenaker.

jpnn.com, KUPANG - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebut dua hal utama yang dilakukan pemerintah dalam mempercepat pengurangan kemiskinan ekstrem di tujuh provinsi di Indonesia, salah satunya Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dua langkah yang dimaksud yakni memberikan perlindungan sosial dan melakukan pemberdayaan terhadap ekonomi masyarakat.

BACA JUGA: Menaker Sebut 2 Langkah yang Dilakukan Untuk Menurunkan Kemiskinan Ekstrem

 "Dua langkah ini dibutuhkan agar lepas dari kemiskinan ekstrem," ujar Ida usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2021 di NTT yang dipimpin Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, di Kupang (17/10).

Menurut Ida, Kemenaker akan terus melakukan berbagai bentuk intervensi program untuk membantu mempercepat kemiskinan di NTT.

BACA JUGA: Partai Golkar Akhirnya Meminta Maaf, Simak!

Yakni, lewat program perluasan kesempatan kerja dan program pelatihan vokasi dan produktivitas.

Intervensi pertama yang dilakukan melalui program perluasan kesempatan kerja.

BACA JUGA: Kang Emil Kasih Saran Untuk PPP Menghadapi Pemilu 2024, Begini

Program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang tersedia.

"Pada 2021 ini program perluasan kesempatan kerja juga kami lakukan dengan memberikan program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Mikro dan Ultra Mikro di NTT ini."

"Saya nilai program ini tepat untuk membantu menanggulangi kemiskinan ekstrem di wilayah ini," kata Ida.

Selain dapat mengurangi pengangguran secara signifikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program perluasan kesempatan juga diberikan untuk memitigasi dampak pandemi COVID-19.

Program intervensi Kemenaker yang kedua lanjut Ida, menggelar pelatihan vokasi dan produktivitas.

Antara lain, meningkatkan program pemagangan dalam dan luar negeri, meningkatkan kualitas mutu dan lembaga dari lembaga pelatihan kerja, dan berbagai program peningkatan produktivitas.

"Di wilayah NTT ini kami juga mengadakan pelatihan berbasis kompetensi/vokasi yang kami harap alumni pelatihan itu dapat masuk ke pasar kerja atau berwirausaha secara mandiri. Bukan malah menambah pengangguran baru," ucapnya.

Selain dua bentuk intervensi program itu, pemerintah juga memberikan Bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU) guna melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja/buruh dalam penanganan dampak COVID-19 khususnya di wilayah NTT ini.

"Kami harap dengan adanya berbagai intervensi program yang kami lakukan dapat berkontribusi positif untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem di NTT," kata Ida.(**/JPNN)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler