jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan akan membentuk 28 ribu wirausahawan baru pada tahun ini sebagai langkah untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan di tengah terbatasnya ketersediaan lapangan kerja pada sektor formal, pemerintah mengupayakan pengembangan kegiatan kewirausahaan (entrepreneurship) sebagai salah satu strategi penanggulangan pengangguran dengan menggunakan pendekatan informal.
BACA JUGA: Begini Cara Rizal Ramli Babat Dwelling Time
"Kami mendorong terbentuknya sekitar 28 ribu wirausahawan baru di Indonesia. Kami sediakan pendamping sehingga benar-benar menjadi wirausahawan produktif, kompetitif, dan menyerap tenaga kerja," katanya Hanif saat memberikan sambutan pada Pembukaan Bimbingan Pendamping Pemberdayaan Masyarakat di Lembang beberapa hari lalu.
Hanif menjelaskan, saat ini terdapat beberapa tantangan ketenagakerjaan yang harus dicermati secara seksama. Salah satunya adalah kemampuan dalam memanfaatkan potensi SDA melalui kegiatan-kegiatan produktif berbasis kewirausahaan (entrepreneurship) yang merupakan bagian dari pengembangan sektor ketenagakerjaan informal.
BACA JUGA: Jokowi Disindir Lamban Berubah dari Capres ke Presiden
Dia menambahkan, pada tahun ini Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan akan mendayagunakan pendamping sebanyak 600 orang dan motivator 500 orang untuk menciptakan keahlian dan jiwa wirausahawan.
Nantinya, kegiatan pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah wirausaha nasional minimal sebanyak 2 persen dari jumlah penduduk tanah air. Saat ini, jumlah wirausahawan di Indonesia hanya sekitar 1,65 persen dari total jumlah penduduk.
BACA JUGA: Pramuka Diminta Manfaatkan Medsos untuk Promosikan Pariwisata
"Ini bisa meningkatkan kelas menengah dan menyerap tenaga kerja sehingga mampu menekan angka pengangguran. Upaya penanggulangan pengangguran menjadi sangat penting untuk mencegah munculnya problem sosial baru dalam masyarakat," ujar Hanif.
Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik, tercatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional sampai dengan bulan Februari 2015 mencapai 7,45 juta jiwa atau sekitar 5,81 persen.
Hanif menjelaskan, kegiatan pendampingan ini merupakan wujud nyata dari pemerintah dalam menekan angka pengangguran dengan menggunakan pendekatan pada sektor informal.
"Pendekatan informal diimplementasikan dalam kegiatan pengembangan dan perluasan kesempatan kerja berbasis pemberdayaan masyarakat, seperti kegiatan padat karya, terapan teknologi tepat guna, tenaga kerja mandiri (kewirausahaan), dan tenaga kerja sukarela serta inkubasi bisnis," paparnya. (adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Istri Pejabat, Perhatikan Imbauan Capim KPK Ini
Redaktur : Tim Redaksi