Dalam rapat dengar pendapat dengan komisi IX DPR RI, Rabu (23/2), Karel mengatakan, beberapa kali pertemuan dengan serikat pekerja dari negara-negara ACFTA, pekerja di negara-negara tersebut dinilai sangat siapSementara di Indonesia, Menakertrans dinilai justru tidak menguasai permasalahan.
"Pada pertemuan beberapa waktu lalu dengan Pak Menteri, saya menilai Menteri yang sekarang menjabat ini tidak mengerti permasalahan dan subtansial tantangan yang kita hadapi
BACA JUGA: Kemendag Target Bangun 100 Gudang SRG
Saat negara-negara ACFTA lainnya sudah siap, justru pak Menterinya baru membuat terobosan-terobosan yang sebetulnya sudah sangat terlambat," kata Karel.Akibatnya, DPP SPN menilai Menakertrans dinilai tidak memahami substansial ancaman pengangguran yang ada didepan mata
BACA JUGA: Bappebti Minta PPh Emas Dihapus
Jadi memang kami nilai menterinya tidak siapKarel mengatakan, ACFTA bukan ancaman biasa melainkan ancaman luar biasa
BACA JUGA: Dirjen Pajak Diminta Transparan
Karena tenaga kerja Indonesia, dinilai masih sangat rendah bersaing dengan tantangan global seiring berlakunya ACFTA."Dengan kondisi seperti ini, kami mengharapkan agar Menteri-nya harus lebih proaktifJutaan pekerja harus diberikan sosialisasi menyeluruh mengenai ACFTASaat ini pekerja lokal yang kurang ketrampilan, merupakan potensi penyumbang angka pengangguran yang cukup besar," tegas Karel.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Padat, Dua Maskapai Alih Terminal
Redaktur : Tim Redaksi