jpnn.com - MANADO – Ini tanda awas bagi masyarakat Manado. Pasalnya, Kota Tinutuan ini semakin rawan penganiayaan. Sepanjang triwulan pertama 2015, Polresta Manado mencatat ada 120 kasus penganiayaan.
Menurut Kasubag Humas Polresta AKP Bartholomeus Dambe, kasus penganiayaan yang terjadi di Manado dipicu berbagai faktor. “Mulai dari emosi, provokasi dan sebagainya. Namun yang paling dominan adalah konsumsi minuman keras (Miras) yang berlebihan,” terang Dambe pada Manado Post (JPNN Group).
BACA JUGA: Anak Panah Berterbangan di Udara saat Penertiban Rumah Liar di Batam
Untuk menekannya, Polresta giat lakukan operasi dan inspeksi mendadak (Sidak). “Kami kosentrasi pada Miras dan melakukan pengamanan hingga ke warung-warung dan sidak Sajam (senjata tajam, red). Bagaimanapun, Sajam adalah salah satu peralatan yang membahayakan nyawa orang lain,” tambah Dambe.
Dia juga memastikan, semua pelaku penganiayaan diganjar sesuai hukum yang berlaku. “Kita hidup di negara hukum, maka semua pelaku yang terbukti bersalah harus diberi pelajaran. Karena jika tidak, maka kasus penganiayaan akan terus meroket tajam,” tegas Dambe.
BACA JUGA: Ingin Ikut Balap Liar, Dua Remaja Ini Mencuri Sepeda Motor
Sementara itu, menurut Pengamat Hukum Toar Palilingan MH, dibutuhkan komitmen yang tegas dari aparat dalam pencegahan kasus ini. “Tingginya angka penganiayaan, harusnya dijadikan cambuk bagi aparat untuk lebih giat lakukan operasi. Karena, itu merupakan langkah awal dalam menekan kasus tersebut," tegas Toar. (ian)
BACA JUGA: Kemenkeu Sita Lahan Seluas 900 Ha Milik PT MDM yang Dulu Tersangkut Kasus BLBI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga... Situs Cewek Bisyar untuk Daerah Ini Marak, Tarifnya Lebih Mahal dari Tata
Redaktur : Tim Redaksi