Menanamkan Nasionalisme Pengusaha Besar

Kamis, 22 Oktober 2015 – 22:27 WIB

jpnn.com - MUSYAWARAH Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) VIII, di Hotel Ritz Charlton, 19-21 Oktober 2015, sukses. Lewat musyawarah mufakat, pengusaha asal Palembang, Sumatera Selatan, Eddy Ganefo terpilih menjadi Ketua Umum Kadin periode 2015-2020.

Eddy bukan sosok baru di dunia entrepreneur. Namanya sempat dibidik untuk mengisi posisi Menteri Perumahan Rakyat di kabinet pemerintahan Jokowi-JK periode 2014-2019. 

BACA JUGA: Butuh Waktu Lama untuk Melihat Hasilnya

Sosok yang pernah berjualan kopi begitu tamat dari SMA tahun 1984, itu kini punya misi untuk membawa Kadin lebih baik ke depan. Berikut petikan wawancara wartawan Pontianak Post (Grup JPNN), M. Kusdharmadi dengan Eddy Ganefo, di Jakarta, Kamis (22/10).
 
Bagaimana jalannya Munas Kadin VIII hingga Anda terpilih?

Dalam Munas Kadin ada tujuh kandidat yang mendaftar ke Ketua Dewan Pertimbangan sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (Kadin). Setelah verifikasi yang lolos persyaratan tinggal empat kandidat. Kemudian pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat oleh pemilik suara baik dari Kadin daerah dan dari asosiasi. Hasil musyawarah mufakat akhirnya secara bulat menunjuk saya sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Kadin memilih cara musyawarah mufakat sebagai cerminan dari Pancasila.

BACA JUGA: Anunya Agus Bakal Diolesi Minyak Gosok

Bagaimana tentang susunan kepengurusan Kadin, mulai pusat hingga daerah? 

Susunan pengurus diatur sesuai AD dan ART Kadin.

BACA JUGA: Petugas Haji Kita pun Diusir Polisi Saudi

Ini suatu prestasi besar. Anda memulai karir dari bawah, hingga bisa mendapat kepercayaan di pucuk pimpinan Kadin. Bisa dijelaskan secara singkat perjalanan karir Anda?
 
Setelah lulus kuliah saya bekerja di PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero selama lima tahun. Kemudian pindah ke PT Wijaya Karya persero selama lima tahun. 

Selanjutnya saya berkecimpung di kontraktor dan properti. Juga di asosiasi, saya jadi Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Sumsel. Kemudian saya juga Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Sumsel dan selanjutnya saya terpilih jadi Ketua Umum Apersi. Alhamdulillah,  sekarang terpilih jadi Ketua Umum Kadin Indonesia

Apa program unggulan Anda memimpin Kadin?
 
Program unggulan adalah memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, dan menanamkan nasionalisme pengusaha besar di semua sektor sesuai fungsi dari Kadin berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1987 tentang Kadin.

Apa gagasan Anda di tengah kondisi ekonomi seperti saat ini untuk membuat dunia usaha, dagang, industri, maupun sektor-sektor usaha lainnya lebih bergairah? 

Di saat perlambatan ekonomi, Kadin akan mendorong sektor yang menghasilkan produk untuk ekspor dan mendorong usaha komoditi yang masih banyak kita impor dalam rangka mengurangi impor. Misalnya, kedelai, daging sapi, gula, beras dan lain-lain  sehingga kita menjadi swasembada pangan. Serta saya akan mendorong sektor peroperti khususnya rumah murah agar terpenuhinya hunian bagi rakyat Indonesia.

Bagaimana Anda akan menjalin komunikasi dan koordinasi dengan  stakeholder pemerintah maupun swasta untuk bisa sejalan dalam pembangunan?

Kita akan membangun komunikasi secara berkala persektor baik dengan pemerintah maupun swasta. Selain itu, juga membuat bank data komoditi dan menginventarisir permasalahan-permasalahan di bidang terkait.

Bagaimana dengan program-program untuk meningkatkan industri dalam negeri? Mengingat sekarang era perdagangan bebas?

Industri  dalam negeri harus ditingkatkan baik kualitas, kuantitas serta produktivitasnya terutama produktivitas karyawan atau tenaga kerja. Akan sangat baik kalau penggajian atau upah dihitung berdasarkan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan produktivitas karyawan atau pekerja sehingga mempunyai value added yang tinggi dan berdaya saing.

Khusus kawasan perbatasan, bagaimana arah pembangunan dan apa yang harus dilakukan Kadin untuk membuat perbatasan sebagai garda terdepan bangsa lebih baik lagi dari sebelumnya? 

Di daerah perbatasan akan kita dorong usaha-usaha yang bisa memberdayakan masyarakat di daerah perbatasan, serta pembangunan infrastruktur dan permukiman yang layak.

Khusus Kalimantan Barat, apa yang bisa dilakukan Kadin untuk menggiatkan pembangunan Kalbar? Mengingat Kalbar salah satu penyumbang penghasilan negara terbesar dari berbagai sektor, misal perkebunan, pertambangan, maupun perdagangan dan jasa? 

Khusus daerah Kalbar kami akan mendorong usaha perkebunan dan pertambangan termasuk tambang rakyat beserta smelternya, agar pengusaha di sana khususnya pengusaha WNI sehingga mereka bisa melakukan ekspor dengan nilai tambah yang menguntungkan. Termasuk meningkatkan pelabuhan sebagai sarana perdagangan dan ekspor.
 
Terakhir, soal keluarga. Siapa yang paling berjasa di keluarga Anda, di balik kesuksesan Anda sekarang ini? 

Yang paling berjasa seluruh keluarga utamanya istri saya, Era Rahmadani. Mereka sangat mendukung dan memahami pekerjaan saya baik usaha maupun  organisasi. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Salim Kancil Dibunuh, Saya Sedang...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler