Menanggapi Masuknya 20 TKA China, Irwan Fecho Sampaikan Pernyataan Keras

Senin, 05 Juli 2021 – 15:12 WIB
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Irwan Fecho. Foto.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI Irwan menanggapi masuknya 20 TKA asal China ke Sulawesi Selatan beberapa jam menjelang PPKM Darurat pada Jumat (2/7) malam lalu.

Menurut dia, karpet merah bagi WNA termasuk TKA China dengan dalih untuk mengerjakan proyek strategis nasional tersebut bentuk inkonsistensi kebijakan pemerintah.

BACA JUGA: RA Dibuntuti Petugas dari Bekasi, Disergap di Pulogadung, Ini yang Terjadi

"PPKM Darurat ini sejak awal saya katakan tidak akan maksimal selama kebijakan pemerintahnya yang tidak tegas dan inkonsisten. Kebijakan PPKM Darurat ini melempem," ucap Irwan.

Dia menyebut PPKM Darurat melempem lantaran pemerintah gagal mendapatkan kembali kepercayaan rakyat bahwa pemerintahan mampu menangani pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Baidowi Menyoroti Kedatangan 20 TKA China, Terkesan Ada Perlakuan Khusus

"Ini kan masyarakat dipaksa dan diancam pidana untuk patuh, tetapi pemerintah gagal memberikan rasa keadilan dan kepercayaan," sambung politikus yang beken disapa dengan panggilan Irwan Fecho itu.

Legislator asal Kalimantan Timur itu mengatakan rakyat di dalam negeri dibatasi geraknya, tetapi transportasi penumpang internasional baik darat, laut dan juga udara terus berlangsung sejak awal pandemi.

BACA JUGA: Tertangkap di Bandara, M Jadi Tersangka Pembunuhan Nasruddin, Ada Motif Asmara

"Semua kan tahu virus ini bukan endemik Indonesia, tetapi dari luar negeri. Namun kebijakan pembatasan kedatangan internasionalnya sudah melempem sejak awal pandemi," ucapnya.

Bila pemerintah ingin PPKM Darurat dalam negeri berhasil, katanya, maka rakyat harus dibuat percaya dan menuruti aturan pemerintah.

"Konkretnya tutup pintu masuk penumpang internasional, kemudian kita fokus laksanakan distribusi vaksin dan masifkan testing, tracing dan treatment (3T)," kata Irwan.

Anggota Komisi V DPR RI itu mengatakan sudah saatnya Presiden Jokowi menyatukan semua potensi anak bangsa. Jangan hanya mengandalkan pembantunya di kabinet.

Presiden Jokowi menurutnya perlu memanggil putra-putra terbaik bangsa lainnya untuk memberikan suara, pikiran, dan tindakan terbaik mengatasi pandemi. Termasuk juga dari pihak oposisi. Sebab, dalam situasi ini keselamatan rakyat yang utama.

"Tidak ada salahnya meminta pendapat dan pikiran terbaik termasuk dari Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Saya yakin kita semua sama semangat dan tujuannya bagaimana agar bangsa ini bisa selamat melewati pandemi Covid-19," pungkas Irwan. (fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler