Menanti Kepastian Pengelola Blok Tuban

Selasa, 22 Agustus 2017 – 03:45 WIB
Ilustrasi kegiatan di JOB PPEJ. Foto : JawaPos.com

jpnn.com, TUBAN - Hingga enam bulan jelang berakhirnya pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Blok Tuban oleh Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) pada 28 Februari 2018 mendatang, masih belum juga ada penjelasan resmi siapa yang akan melanjutkan pengelolaan blok itu.

Yang pasti, di akhir masa tugas, WK Blok Tuban akan diserahkan JOB PPEJ pada  pemerintah, selanjutnya pada 1 Maret 2018 oleh pemerintah pengelolaannya akan diserahkan kepada Pertamina Hulu Energi (PHE).

BACA JUGA: Kecelakaan Maut, Mobil Terbalik, Tiga Penumpang Tewas Terlindas

Hal tersebut ditegaskan Admin Superintendent JOB PPEJ Akbar Pradima. "Setahu  saya, WK Blok Tuban akan dikelola oleh Pertamina Hulu Energi (PHE). Apakah Petrochina akan gabung, saya tidak dalam kapasitas menjelaskan," kata Akbar.

Di pihak lain, General Manager Pertamina EP Asset 4 Didik Susilo menegaskan bahwa Lapangan Sukowati akan dikelola oleh Pertamina EP Asset 4. Alasannya, lapangan Sukowati sebagai bagian dari wilayah kerja Pertamina EP.

BACA JUGA: Usai Upacara, Sejumlah Siswa Sekolah Ini Mendadak Kesurupan, Heboh!

"Sudah ada surat dari Direktur Hulu Pertamina mengenai hal itu," kata Didik.

WK Blok Tuban terbagi menjadi Blok Tuban Timur yang meliputi Wilayah Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, dan Lamongan. Sementara Blok Tuban Barat meliputi Wilayah Tuban dan Bojonegoro.

BACA JUGA: Pertanyakan Soal Uang Jasa, Para dokter RSUB Batam Temui Sekda

Pada awal penandatangan kontrak 29 Februari 1988, WK Blok Tuban memiliki luas 7.391 km2. Setelah tiga kali penyisihan wilayah, saat ini luas wilayah kerja tinggal sekitar 1.478 km2.

Setelah mendapatkan mandat mengelola WK Blok Tuban, penemuan cadangan terbukti pertama pada bulan April  1994. Penemuan cadangan pertama  ini  diberi  nama Lapangan Mudi. Penemuan selanjutnya terjadi di tahun 2001 yang dikenal dengan nama lapangan Sukowati.

Sebelum krisis harga minyak dunia, total kontribusi JOB PPEJ  sekitar  25.083 BOPD minyak mentah (crude oil) dan 25,73 MMCPD gas (Juli 2014). Produksi tertinggi JOB PPEJ terjadi pada tahun 2012 yang bisa menyentuh  48.000 barel per hari.

Kini, akibat tiadanya pengeboran sumur baru, untuk melawan penurunan alamiah,  produksi JOB di Lapangan Mudi dan Sukowati berupaya dikendalikan lewat kegiatan perawatan sumur dan inovasi. Total jumlah sumur yang aktif dikelola JOB PPEJ pada saat ini sebanyak 35 sumur, dengan rincian Lapangan Sukowati 26 sumur dan Lapangan Mudi 9 sumur.

Karena proses alamiah yang biasa disebut dengan istilah Normal Production Decline, kini produksi air jauh lebih besar ketimbang minyaknya. Di Mudi saja air yang ikut diproduksi sebanyak 18.000 – 19.000 barel water per day (BWPD), sementara produksi minyak tinggal sekitar 1.100 – 1.200 BOPD.

“Begitu juga dengan Sukowati yang produksi airnya 19.000 – 20.000 BWPD dan minyak 8.700 – 8.900 BOPD,” jelas Acting Field Manager JOB PPEJ, Fauzy Mayanullah. (JPNN/pda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Pelaut AS Korban Tabrakan Kapal Perang dengan Tanker Diduga Hanyut ke Bintan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler