Menantu Luhut Binsar Jadi Letjen Termuda dari Akmil 1992

Rabu, 23 Februari 2022 – 14:17 WIB
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin upacara laporan korps kenaikan pangkat sejumlah pati TNI AD di Mabesad, Jakarta, Rabu (23/2). Foto: Dispenad.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin ucapara laporan korps kenaikan pangkat 54 perwira tinggi (pati) TNI AD di Mabesad, Jakarta, Rabu (23/2). 

Ada empat pati TNI AD yang naik pangkat dari mayor jenderal (bintang dua) menjadi letnan jenderal (bintang tiga). 

BACA JUGA: Kunjungi Mandalika, Jenderal Dudung Menaiki Bukit Jokowi

Kemudian, 10 pati TNI AD naik pangkat dari brigadir jenderal (brigjen) ke mayjen.  

Selanjutnya, 40 perwira naik pangkat dari kolonel menjadi brigjen. 

BACA JUGA: Penjelasan Lengkap Mabesad soal Nasib Brigjen Junior

Satu di antara empat pati TNI AD yang naik pangkat dari mayjen ke letjen ialah Maruli Simanjuntak. 

Menantu Menantu Manko Marvers Luhut Binsar Panjaitan kini menjabat Pangkostrad. 

BACA JUGA: Pesan Jenderal Andika: Tidak Usah Macam-macam, Buat Rakyat Mencintai TNI

Maruli tercatat sebagai pati TNI AD termuda dari lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 yang menyandang pangkat letjen. 

Nama beken lain yang naik pangkat dari mayjen ke letjen ialah Wakasad Letjen TNI Agus Subiyanto, Dankodiklatad Letjen TNI Ignatius Yogo Triyono, serta Pangkogabwilhan III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. 

Maruli, Agus Subiyanto, Ignatius Yogo berdinas di dalam struktural TNI AD. 

Sementara, I Nyoman Cantiasa berdinas di luar struktur TNI AD). 

Sebanyak 10 pati TNI AD naik pangkat dari brigjen menjadi mayjen. 

Dari jumlah itu, delapan di antara berdinas dalam struktur TNI AD. 

Mereka adalah Mayjen TNI I Gde Agit Thomas, Mayjen TNI Dwi Wahyu Winarto, Mayjen TNI Yanuar Adil, Mayjen TNI Eko Erwanto, Mayjen TNI Denny Herman, Mayjen TNI Dwi Darmadi, Mayjen TNI Widi Prasetijono, Mayjen TNI dr. Nyoto Widyoastoro. 

Sebanyak dua lainnya berdinas di luar struktur TNI AD, yaitu Mayjen TNI Aris Susanto dan Mayjen TNI Cahyono Cahya Angkasa. 

Kemudian, ada 40 pati TNI AD naik pangkat dari kolonel menjadi brigjen atau bintang satu. 

Sebanyak 18 di antaranya berdinas di dalam struktur TNI AD.

Mereka adalah Brigjen TNI Mudya Widiyanto, Brigjen TNI Kus Hariyono, Brigjen TNI Suparlan Purwo Utomo, Brigjen TNI Ruslan Effendi, Brigjen TNI Irnando Arnold B. Sinaga.

Kemudian, Brigjen TNI Agung Pambudi, Brigjen TNI Asep Abdurachman, Brigjen TNI Wawan Erawan, Brigjen TNI Rudi Puruwito, Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung.

Selanjutnya, Brigjen TNI Djon Afriandi, Brigjen TNI Rudy Saladin M.A, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, Brigjen TNI Bimo Soekrisno, Brigjen TNI Fitry Taufiq Sahary,  Brigjen TNI dr. Stefanus Dony, Brigjen TNI dr. Edli Warman, dan Brigjen TNI Dr. Ateng Karsoma. 

Adapun 22 pati yang naik pangkat dan berdinas di luar struktur TNI AD, yakni Brigjen TNI Damar Teguh Santoso, Brigjen TNI Joko Slamet, Brigjen TNI Iwan Sumantri, Brigjen TNI R. Andi Roediprijatna Wiradikoesoema.

Kemudian, Brigjen TNI Taufiq Shobri, Brigjen TNI Deki Santoso Pattinaya, Brigjen TNI Putra Widiastawa, Brigjen TNI I Gusti A. Winatha, Brigjen TNI Budi Santoso, Brigjen TNI Lucky Avianto. 

Selanjutnya, Brigjen TNI Dedi Nurhadiman, Brigjen TNI Djoko Wibowo, Brigjen TNI Drs. Leo Yunaidy Wibisono, Brigjen TNI Suparjo, Brigjen TNI Eka Wijaya Permana, Brigjen TNI Benyamin, Brigjen TNI Kirto, Brigjen TNI Apel Ginting,  Brigjen TNI Murod, Brigjen TNI Dr. Yusuf Ali, Brigjen TNI Yuli Marjoko, serta Brigjen TNI Dewi Hartati, satu-satunya pati dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Pesan Jenderal Dudung 

Jenderal Dudung berpesan para pati hendaknya bisa mencermati perubahan paradigma TNI, yang saat ini telah mengantarkan TNI AD menjadi lebih dinamis dan humanis.

Namun, dia juga mengingatkan sisi lain globalisasi yang harus diwaspadai, yakni nilai-nilai pragmatisme yang berupaya menyusup dan mengikis karakter dan jiwa kesatria bangsa yang selama ini dijaga oleh TNI AD.

“Program pembinaan satuan dan pendidikan perlu dioptimalkan dalam membangun personel dan satuan yang adaptif terhadap dinamika perkembangan teknologi dan budaya global,” pesan Jenderal Dudung sesuai memberikan ucapan selamat kepada para pati yang naik pangkat. 

Lebih lanjut Jenderal Dudung berpesan supaya para pati dapat menjadi contoh dan inspirasi yang baik bagi bawahannya. 

Dengan demikian, dia yakin organisasi TNI AD akan memiliki prajurit yang tidak hanya sanggup mengorbankan jiwa dan raganya, tetapi punya keluhuran budi sebagai kesatria bangsa.

“Saya mendorong para perwira terus mengembangkan kepemimpinan, kinerja, kreativitas dan kemampuan manajerial sesuai level jabatan masing-masing, yang dilandasi keyakinan untuk berbuat yang terbaik, memiliki imajinasi, inovasi, visi, misi serta harapan dan cita-cita,” pungkas Jenderal TNI Dudung Abdurachman. (boy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler