jpnn.com - MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak masyarakat yang berkemampuan lebih untuk menjadi orang tua asuh guna mencegah stunting pada anak.
Kepala Bappeda Provinsi NTB Iswandi mengatakan gerakan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah efektif.
BACA JUGA: Arumi Bachsin Khawatir Melihat Pola Hidup Generasi Muda, Ada Bahaya Stunting
"Walaupun belum berjalan, diharapkan gerakan orang tua asuh ini ke depan dapat menjadi solusi penanganan stunting," kata Iswandi.
Iswandi menjelaskan perlu peran dan inovasi, selain mengoptimalkan posyandu keluarga yang tersebar di seluruh kabupaten kota se-NTB, dalam mengatasi permasalahan stunting.
BACA JUGA: Dongeng Ternyata Bisa Mencegah Stunting, Simak Penjelasan Para PakarÂ
Dalam kesempatan itu, Iswandi juga menyatakan bahwa tidak ada pemotongan TPP ASN di lingkup Pemerintah Provinsi NTB untuk mengatasi masalah stunting.
“Ini hanya imbauan bagi ASN untuk dapat berpartisipasi menjadi orang tua asuh. Jadi, tidak ada pemotongan TPP,” katanya.
BACA JUGA: Kecamatan Sako dan Ilir Timur I, Palembang Nihil Stunting
Menurut dia, gagasan ini murni dengan maksud untuk berkolaborasi menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen secara nasional pada 2024.
"Inovasi yang diupayakan ini tidak akan menimbulkan resistensi bagi pihak mana pun," pungkas Iswandi. (mcr38/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Edi Suryansyah