jpnn.com - TARAKAN – Situasi lembaga pemasyarakatan kelas II A Tarakan, Kalimantan Utara mencekam, Rabu (7/12).
Ratusan narapidana mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas lapas.
BACA JUGA: Gempa Aceh Hanya 5 Detik, Tapi Efeknya Mengerikan
Berdasarkan pantauan Prokal, terdengar suara keributan para napi yang diketahui sudah menguasai beberapa sisi dalam lapas.
Sementara itu, jumlah petugas yang minim membuat mereka hanya berjaga dari pintu luar.
BACA JUGA: Pembobol Puluhan Rekening Nasabah BNI Itu Terdeteksi di Malaysia
Selain itu, terlihat pihak keamanan dari pihak Brimob dan polisi sudah berjaga-jaga di luar area lapas.
Berdasarkan informasi yang ada, keributan terjadi karena salah satu napi berinisial FD tak terima saat dijemput Satreskoba Polres Tarakan.
BACA JUGA: Efektif Kelola Anggaran, Halsel Raih Dana Racka dari Presiden
FD dijemput guna dimintai keterangan dalam pengembangan kasus oknum polisi yang diduga terlibat peredaran sabu-sabu dalam lapas.
"Ada napi yang mau diperiksa di dalam lapas, mau dibawa. Ini terkait ditemukannya tiga kilo sabu-sabu di Sulawesi. Akibatnya para napi yang tahu tersebut tiba-tiba mengamuk," ujar seorang polisi yang enggan disebutkan namanya ini. (eru)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jogja Siapkan Layanan Berbasis Online di Kelurahan
Redaktur : Tim Redaksi