Mendag Terus Genjot Produksi Pangan

Kamis, 31 Maret 2011 – 06:19 WIB

JAKARTA - Peningkatan produksi dinilai merupakan faktor kunci dalam menjamin ketersediaan pangan untuk mengantisipasi kebutuhan konsumsi masyarakat yang semakin melonjakApalagi di tengah ancaman ledakan penduduk

BACA JUGA: Gandeng Toray Bangun Pabrik Resin

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, upaya peningkatan produksi harus dilakukan melalui peningkatan produktivitas tanaman pangan mulai dari hulu hingga ke hilir yakni dari benih, pengembangan varietas yang tahan lama, perubahan iklim, hingga pascapanen.

’’Setelah panen, pascapanen tidak kalah pentingnya yakni bagaimana distribusi dan harganya
Di situ Kementerian Perdagangan berperan, yakni bagaimana menjaga harga cukup dan tidak melonjak terlalu tinggi,’’ ungkap Mari dalam rilis Kemendag, Rabu (30/3).

Mari mengakui pemerintah juga sudah menetapkan program swasembada untuk beberapa pangan

BACA JUGA: RUU Mata Uang Masih Terganjal Tanda Tangan

Masing-masing pangan tersebut, kata dia, memiliki target dan upaya pencapaian target swasembada pangan
Namun, kata dia, di tengah upaya swasembada pangan tersebut, harus diakui ada persoalan lain yakni perubahan iklim yang telah diantisipasi melalui Inpres

BACA JUGA: Agustus, Minyak Cepu Tembus 25 Ribu BPH

Kementerian Perdagangan, lanjut dia, memfokuskan pada kebijakan menjaga harga pangan tersebut di dalam negeri sehingga tidak terlalu bergejolak, selain memastikan stok pangan tersebut dalam keadaan cukup.

Mari menjelaskan, pihaknya telah memulai sistem peringatan dini (early warning system) terhadap perkembangan harga bahan pokok di pasaran di berbagai daerahMelalui sistem tersebut, harga dapat terpantau secara otomatis, sehingga ketika ada lonjakan harga yang tidak wajar, pemerintah dapat mengambil respons cepat sebagai antisipasi meredam kenaikan harga bahan pokok tersebut.

Sistem tersebut, menurut Mari, akan memberikan informasi yang lebih baik’’Kalau kita punya peta termasuk berapa produk bisa kita pantau di dalamnya akan lebih baik karena kita dapat memberikan respons cepat,’’ tegasnya.

Mari mengatakan pihaknya akan menetapkan standard operating procedure (SOP) dalam pelaksanaan sistem peringatan tersebut, terutama terkait siapa yang harus melakukan informasi tersebut’’Sebelum Lebaran kami menargetkan SOP-nya sudah ada,’’ imbuhnya

Di sisi lain, pemerintah juga akan memastikan sistem resi gudang untuk menjamin stok bahan panganImplementasi sistem resi gudang tersebut, menurut dia, akan mendukung ketersediaan stok komoditas pertanianPemerintah, sambungnya, bahkan memiliki rencana untuk menambah produk yang akan masuk dalam sistem resi gudang tersebut.

Mari pun kembali menegaskan bahwa batas impor beras ke dalam negeri tetap akan berakhir pada 31 Maret sesuai keputusan pemerintah.’’Masih tetap sesuai rencanaSesuai rencana, pada 31 Maret ini sudah ditutup impor berasnyaBeras Bulog sebetulnya sudah ada dalam perjalanan,’’ katanya.(dd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Pebisnis RI-AS Bikin Jejaring


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler