jpnn.com - JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi, menilai masyarakat Indonesia dan kedua pasangan calon presiden 2014 sebaiknya perlu meniru yang terjadi dalam pemilu di Amerika Serikat pada tahun 2000. Gamawan menuturkan, saat Pilpres AS tahun 2000, dua calon yang bertarung adalah Al Gore dan George Bush.
Secara perolehan angka, Al Gore sebenarnya meraih suara terbanyak. Namun, dari tingkat sebaran perolehan suara, Al Gore yang dusung Partai Demokrat kalah dibanding Bush.
BACA JUGA: PKB Siapkan 10 Kader Untuk Jadi Menteri
“Nah begitu penyelenggara pemilu membuka hasil perolehan suara, Al Gore langsung mengucapkan selamat kepada Bush,” ujar Gamawan di sela-sela buka puasa bersama wartawan di Kemendagri, Rabu (23/7) malam.
Gamawan menambahkan, sikap Al Gore itu memerlihatkan bahwa wakil presiden di era kepresidenan Bill Clinton itu memahami makna sebuah kompetisi dalam demokrasi. Yang penting, kata mantan Gubernur Sumatera Barat itu, semua pihak menyikapinya dengan menghormati hasil yang ada.
BACA JUGA: Pengadilan Tipikor Bebaskan Mantan Sekjen Kemlu dari Uang Ganti Rugi
“Demokrasi seperti itu yang kita harapkan, termasuk pendukung kita harapkan menghormati semua proses yang sudah berjalan dengan baik dalam suasana yang sudah transparan,” katanya.
Seperti diketahui, Pilpres 2014 telah menempatkan duet Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenangnya. Sedangkan duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memilih menolak rekapitulasi suara di KPU dengan alasan proses pilpres diwarnai banyak kecurangan.
BACA JUGA: Raih 62,5 Juta Suara, Bukti Prabowo-Hatta Diterima Rakyat
Gamawan menambahkan, kalau memang ada pasangan calon presiden yang tidak puas dengan hasil yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada proses hukum yang berlaku. “Yang penting jangan rebut dan gontok-gontokan. Ini yang kita harapkan untuk Indonesia yang lebih baik,” katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenangan Jokowi-JK Jadi Kado Terbaik Harlah PKB
Redaktur : Tim Redaksi