jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan pandangannya terkait etika berpolitik di tanah air belakangan ini. Menurutnya, ada pihak yang terkesan begitu saja meninggalkan koalisi hanya demi kepentingan jangka pendek.
"Saya kira ini menunjukkan etika berkoalisi yang semakin tidak jelas. Ringan saja meninggalkan etika berkoalisi," ujar Tjahjo di Jakarta, Jumat (14/7).
BACA JUGA: PDIP Paling Ngotot Presidential Threshold 20-25 Persen
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu menuturkan, ketika sejumlah pihak menyatakan berkoalisi maka harusnya saling mendukung satu sama lain. Misalnya, ketika memutuskan berkoalisi dengan partai pendukung pemerintah, maka keputusan politik yang ada harus diamankan bersama secara beriringan.
"Bukan malah ditinggal lari sendiri di tengah jalan. Harusnya mengedepankan kepentingan pemerintah, kepentingan masyarakat, bangsa dan negara dalam membangun sistem yang konsisten. Tidak elok berkoalisi tapi menikam dari belakang," ucap Tjahjo.
BACA JUGA: Pramono: Pak Jokowi Memantau Polemik RUU Pemilu
Sebagai informasi, pada pembahasan di Pansus RUU Pemilu, Kamis (13/7), Partai Amanat Nasional (PAN) memilih sikap berseberangan dengan sejumlah partai politik lainnya yang mendukung pemerintahan Joko Widodo. Padahal, PAN merupakan partai pendukung pemerintah dan memiliki menteri di Kabinet Kerja.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Pansus Pemilu Gagal Capai Kata Sepakat, Mas Tjahjo Bilang Begini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra dan Demokrat Belum Bersikap soal Lima Paket Isu Krusial
Redaktur : Tim Redaksi