Mendagri Tito Karnavian Merasa Bangga, Wajahnya Cerah

Selasa, 26 November 2019 – 09:00 WIB
Mendagri Tito Karnavian bangga dengan terobosan layanan data kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri. Foto: Humas Kemendagri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tito Karnavian mengapresiasi terobosan layanan data kependudukan yang dilakukan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri.

Tito mengatakan, capaian Ditjen Dukcapil membanggakan bagi Kemendagri dan bermanfaat bagi Kementerian/Lembaga yang menggunakan data kependudukan.

BACA JUGA: Tito Karnavian Ungkap Pengalaman Spiritual yang Membuatnya Mengingat Akhirat

Tito mencontohkan bagaimana kerjasama pemanfaatan data kependudukan yang dilakukan dengan Kementerian Sosial.

"Masalah Bansos, karena ada beberapa instansi menyampaikan bahwa Bansos tidak tepat sasaran pada orang yang tidak dianggap berhak, oleh karena itu bekerjasama (Kemensos) dan juga mendapat data dari Dukcapil agar tepat sasaran. Ini juga membanggakan kita (jajaran kemendagri, red). Mereka menggunakan data Dukcapil untuk menjadi data awal kegiatan-kegiatan mereka. Saya sendiri sebagai Mantan Kapolri sudah mengetahui bagaimana manfaat dari data Dukcapil dalam penanganan kejahatan misalnya," kata Mendagri Tito Karnavian saat memberikan sambutan dalam Rakornas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang dirangkaikan dengan Launching Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Discovery Ancol Hotel, Taman Impian Ancol Jakarta, Senin (25/11).

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Mendagri Tito Karnavian Soal Perpanjangan Izin Ormas FPI

Tito menilai dengan adanya layanan Dukcapil Go Digital dan transformasi Dukcapil dari Dokumen Kependudukan menuju Data Kependudukan akan memberikan manfaat dan menghasilkan efek domino bagi masyarakat.

"Tapi kita melihat sekarang ini dari paparan yang tadi disampaikan oleh Pak Zudan (Dirjen Dukcapil), penetapan, eksperimen, error, coba salah sampai ketemu yang terakhir seperti ini, bagi kita (kemendagri) sangat membanggakan, mempermudah. Sehingga kita melihat dengan teknologi informasi digital ini, kita sudah memiliki sistem digital untuk kependudukan, dan sistem digital ini memberikan efek domino bagi urusan lain," jelasnya.

BACA JUGA: DPR Ingatkan Data Kependudukan tidak Boleh Diakses Bebas

Dengan transformasi yang dilakukan Ditjen Dukcapil Kemendagri yang peka terhadap kebutuhan masyarakat era kini, Dukcapil Kemendagri telah melakukan terobosan yang tepat untuk mulai melayani masyarakatnya dengan memanfaatkan teknologi berbasis dan menghadirkan layanan berbasis digital.
Sebelum Tito membuka acara, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan transformasi Dukcapil dari dokumen kependudukan menjadi data kependudukan.

"Maka Dukcapil kita bertransformasi dari dokumen kependudukan menuju data kependudukan, dari dokumen kemudian kita melahirkan data, inilah yang terus dimanfaatkan oleh berbagai lembaga," kata Zudan.

Hingga saat ini telah ada 1.256 Lembaga yang bekerja untuk mengakses verifikasi data, sementara 727 Kementerian/Lembaga dan berbagai instansi Pusat maupun Daerah telah rutin mengakses data tersebut setiap harinya.

Zudah menambahkan, pasca-dilaunchingnya Dukcapil Go Digital pada Februari 2019, kini data tersebut telah dimanfaatkan oleh seluruh instansi.

"Kemudian di 2019 pada bulan Februari, kita melaunching Dukcapil Go Digital, kita menguatkan bagaimana big data itu dimanfaatkan oleh seluruh instansi, dan terakhir nanti bagaimana Bapak Menteri mencanangkan bagaimana kita memanfaatkan anjungan dukcapil mandiri yang ada di depan Bapak/Ibu semua," jelasnya.

Sebagaimana diketahui Rakornas tersebut juga dirangkaikan dengan peluncuran Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). ADM merupakan revolusi layanan Adminduk yang mentransformasikan semua pikiran, perangkat, dan SDM ke dalam mesin yang mirip dengan ATM untuk mengambil uang cash.

Warga yang ingin menggunakan ADM dapat mendatangi Dinas Dukcapil terdekat untuk mendapatkan PIN dan password yang dapat digunakan untuk mencetak dokumen kependudukan yang dibutuhkan. Tak hanya itu, masyarakat juga dapat menggunakan mesin ADM tersebut selama dua tahun dengan PIN itu.

"Semangatnya adalah transformasi, memindahkan orang, memindahkan mesin, memindahkan aplikasi kedalam sebuah kotak, karena ini diawali dengan semangat Dukcapil yang sudah tidak lagi menggunakan tanda tangan basah dan cap basah," jelasnya.

Dengan tanda tangan digital, pekerjaan Kepala Dinas Dukcapil menjadi tak terbatas ruang dan waktu.

Rakornas dihadiri oleh kurang lebih 1.500 pegawai Dukcapil Provinsi, Kabupaten/Kota yang terdiri atas Kadis Dukcapil seluruh Provinsi, Kadis Dukcapil Kabupaten/Kota, Kepala Bidang Pemanfaatan Data, dan Kepala Bidang yang menangani Informasi Kependudukan, serta Kepala BPS Provinsi. (rl/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler