jpnn.com - TANGERANG - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan dirinya akan terus bergerak dari desa ke desa di seluruh Indonesia. Ini karena desa-desa memiliki potensi unggulan.
Mendes Yandri mengungkapkan hal itu saat meresmikan Edu Wisata Agrobisnis Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu (13/11/2024).
BACA JUGA: Mendes Yandri Tegaskan Kesejahteraan Masyarakat Desa Indikator Kemajuan Indonesia
"Saya akan terus akan bergerak dari desa ke desa wilayah Indonesia. Melihat potensi Desa Sodong luar biasa. Melihat potensi tadi saya minta potensi yang ada dimaksimalkan," katanya.
Pemerintah selama ini memang memberikan perhatian serius kepada desa.
BACA JUGA: 4 Tahun P3PD Berhasil Melahirkan Aparatur Desa Kreatif dan Inovatif
Untuk memajukan desa, saat ini Pemerintah RI bekerjasama dengan Bank Dunia (World Bank) membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).
Ada lima kementerian yang dimandatkan untuk menjalankan program ini, yaitu Kemendes PDT, Kemendagri, Kemenko PMK, Kemenkeu, dan Bappenas.
BACA JUGA: Berbekal Ilmu dari Pelatihan P3PD, Persoalan Batas Desa Bisa Dituntaskan
Program ini untuk membuat belanja desa berkualitas sesuai dengan kompetensi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Mendes PDT Yandri Susanto mengimbau Pejabat Bupati Tangerang dan jajaran untuk lakukan pemetaan potensi unggulan yang dimiliki oleh desa.
Pemetaan ini untuk mengetahui potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh setiap desa di Tangerang.
“Jika potensinya sudah diketahui maka tinggal diperkuat dan beragam potensi yang dimiliki maka desa didorong menjadi penyuplai program makan bergizi gratis (MBG),” katanya.
Dengan potensi yang dimiliki desa-desa, ia berharap, menu MBG tidak sama jenisnya.
“Misalnya tomat, semua orang ngamuk dikasih tomat dan itu bisa terjadi inflasi, cuma kalau ditata bisa saling melengkapi. Bahkan tidak akan terjadi tumpukan produksi. Sehingga nanti masing-masing desa mempunyai unggulan untuk suplai MBG," paparnya.
Apalagi, ia sudah menandatangani prasasti eduwisata. Ini bukan hanya wilayah pendidikan tentang wisata pertanian, tetapi juga dapat menghasilkan kesejahteraan desa.
"Desa Sodong jadi perlu ditata sedemikian rupa sarana dan prasananya dan itu tidak boleh dimonopoli satu pihak. Harus kerjasama, kolaborasi antar-warga, jadi nanti manfaatnya bisa dirasakan oleh warga yang ada di Desa Sodong," kata Mendes Yandri Susanto.
Yandri mendorong Desa Sodong untuk maksimalkan lahan sekitar enam hektar itu dengan beragam fasilitas agar menarik masyarakat untuk menyambangi Eduwisata itu.
Selain bisa dikelola oleh BUMDes, eduwisata ini juga dapat berkolaborasi dengan swasta dan BUMN yang ada.
“Mungkin perusahaan-perusahaan sekitar dengan memanfaatkan program CSR,” ujarnya. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu