jpnn.com - JAKARTA - Mendikbud Anies Baswedan menyatakan sebagian kekerasan terhadap anak juga terjadi di lingkungan sekolah. Karenanya, sekolah harus menjadi hilir untuk melihat gejala-gejala anak yang menjadi korban kekerasan.
“Sekolah itu hilirnya, masalah apakah di rumah, di lingkungan sekitar, bisa terbawa sampai sekolah. Itu karena hilirnya di situ," ujar Anies dalam jumpa pers di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/10).
BACA JUGA: Mantab, 5 Perguruan Tinggi Negeri Ditarget Masuk 500 Besar Dunia
Untuk itu, Anies meminta para guru untuk berperan aktif mengawasi sekaligus mencegah terjadinya kekerasan. Baik karena masalah anak di rumah, di lingkungan sekitar mau pun di sekolah. Guru dan orang tua, tegasnya, harus intensif berinteraksi.
“Harus dibuat interaksi lebih intensif. Mulai dari semester ini wali kelas harus berinteraksi dengn orang tua lebih intensif. Bukan sekadara pembagian rapor tapi juga konsultasi antara orang tua dan wali kelas,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ketum PB PGRI: Pendataan Guru Honorer untuk Cegah Manipulasi
Selain itu, kata Anies, kementeriannya juga akan membuat direktorat khusus untuk orang tua. Ini, lanjutnya, penting untuk pendidikan orang tua.
“Mulai tahun ini, dibuat direktorat khusus pendidikan orang tua. Materi untuk pendidikan orang tua dilakukan lewat inistitusi sekolah, lewat wali kelas,” tandas Anies.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Awasi MOS, Ortu Siswa Akan Dilibatkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Apresiasi Penambahan Anggaran TPG Non-PNS Kemenag
Redaktur : Tim Redaksi