jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy meminta guru-guru PNS untuk tidak memperlakukan honorer semaunya. Jangan sampai guru PNS "memperbudak" honorer karena merasa lebih tinggi statusnya.
"Jangan sampai guru PNS menyuruh-nyuruh guru honorer semau hati. Guru PNS duduk santai, guru honorer yang disuruh kerja keras. Enggak boleh begitu," kata Menteri Muhadjir saat menutup pemilihan guru dan tenaga kependidikan berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional di Jakarta, tadi malam (16/8).
BACA JUGA: Kemendikbud Akan Prioritaskan SDM dan Kesejahteraan Guru
BACA JUGA: Potret Ayu Alamanda, Paskibraka Cantik yang Pimpin Upacara di Istana
Dia mengingatkan, posisi guru PNS dan honorer sama sebagai tenaga pendidik. Sama-sama bertanggung jawab dalam mencerdaskan anak bangsa.
BACA JUGA: Besok, Mendikbud Gantikan Menag Baca Doa di Istana Negara
Namun, acap kali guru PNS lalai dan lebih membebankan tugasnya kepada honorer. Padahal yang bergaji tinggi dengan seabrek tunjangan adalah guru PNS.
"Guru honorer itu gajinya sangat rendah, hanya Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu per bulan. Berbeda dengan guru PNS yang bergaji jutaan. Mestinya gaji jutaan harus kerja lebih keras. Jangan malah "menganiaya" guru honorer bergaji kecil. Ingat azab itu selalu menghampiri orang-orang yang zalim," tuturnya.
BACA JUGA: Surat Edaran Kemendikbud: Ortu Siswa Diimbau Ikut Upacara HUT ke-74 RI
BACA JUGA: Rumah Duka Mahasiswi Kedokteran Korban Lakalantas Itu Ramai Didatangi Pelayat
Di hadapan ratusan guru dan tenaga kependidikan, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini berandai-andai bila PNS serta honorer saling menunjang. Guru PNS menyisihkan sedikit pendapatannya untuk honorer akan terlihat indah.
"Kalau ada guru PNS yang gotong royong menyisihkan gajinya untuk dibagikan kepada guru honorer laporkan ke saya. Orangnya akan saya tetapkan sebagai pemenang guru berdedikasi karena itulah bentuk pengabdian guru yang sesungguhnya. Guru PNS harus meningkatkan empatinya kepada guru honorer. Guru honorer sudah melakukan tugas guru PNS. Sayangnya, nilai kesejahteraan keduanya bagai langit dan bumi," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendidikan Kesetaraan Punya Arti Penting untuk Masa Depan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad