Mendikbud Minta SMAN 1 Muaragembong Segera Diperbaiki

Kamis, 02 Maret 2017 – 18:56 WIB
Kondisi bangunan SMAN 1 Muaragembong di 2 kelas yang atapnya runtuh, Selasa (28/2). (Foto: Ist for GoBekasi)

jpnn.com - jpnn.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat.

Didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad dan Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto, Muhadjir menginstruksikan perbaikan ruang belajar segera dilakukan.

BACA JUGA: Ini Kesepakatan Bidang Kebudayaan RI – Arab Saudi

"Saya sampaikan ke pak dirjen dan pak direktur agar segera melakukan rehabilitasi ruang kelas yang rusak sehingga bisa segera digunakan kembali, kira-kira di akhir April ini," kata Muhadjir, Kamis (2/3).

Untuk diketahui, pada 28 Februari, terjadi musibah runtuhnya atap SMAN 1 Muaragembong. Kejadian ini terjadi pukul 08.15 WIB saat kegiatan belajar. Saat ini, penyebab runtuhnya atap sekolah berusia tiga tahun tersebut masih diselidiki oleh pihak berwajib.

BACA JUGA: Mendikbud: UNBK Gratis!

Mantan rektur Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini meminta bantuan Kepolisian segera menuntaskan penyelidikan. Dengan demikian, direktorat terkait bisa memulai perbaikan ruang kelas yang rusak.

"Saya minta pak kepala sekolah menyediakan lahan agar siswa dapat belajar di tenda. Nanti kami akan berikan tenda standar internasional untuk ruang kelas sementara," ujarnya.

BACA JUGA: Astaga! Atap Sekolah Ambruk, Timpa Puluhan Siswa

Dilanjutkannya, ke depan program bantuan pembangunan sekolah atau rehabilitasi ruang belajar akan mendapatkan pendampingan dari guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Bangunan/Sipil atau jurusan Teknik Sipil pada perguruan tinggi yang menjadi mitra Kemendikbud.

Dia juga meminta kerja sama pihak pemerintah daerah untuk bersama-sama melakukan pembenahan sistematis pada satu-satunya SMA di Muaragembong itu.

Selain bantuan rehabilitasi ruang kelas, Muhadjir juga memastikan pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) di SMA yang memiliki 917 orang siswa tersebut. "Tolong para siswa yang menjadi korban ini didata untuk diusulkan menjadi penerima KIP," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UNICEF Penasaran Pencegahan Kawin Dini di Indonesia


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler