jpnn.com, JAKARTA - Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan pada tahun ini harus dilakukan pengangkatan minimal 52 ribu guru PNS. Hal itu untuk menggantikan pendidik yang memasuki usia pensiun.
Muhadjir memperkirakan jumlah guru PNS yang pensiun tahun ini sekitar 52 ribu orang. Otomatis akan ada kekurangan jumlah pendidik yang harus ditutupi.
BACA JUGA: PDIP Usulkan Anak Bupati jadi Ketua DPRD, Menuai Protes dari Internal Partai
"Kami perkirakan 52 ribu (guru akan pensiun), artinya tahun ini tidak bisa tidak harus mengangkat 52 ribu minimum untuk ganti guru yang pensiun. Ditambah pengangkatan bertahap guru honorer," kata Muhadjir di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/8).
Selain itu, pihaknya juga akan menghitung berapa banyak sekolah baru yang juga membutuhkan guru. Secara umum, kebutuhan guru PNS hampir 150 ribu karena pada 2022 akan lebih banyak yang pensiun.
BACA JUGA: Pak Eko Ajak Honorer K2 Kerja dari Rumah
BACA JUGA: Moratorium Rekrutmen Guru PNS Dampaknya Luar Biasa
"Ditambah lagi, kami belum tahu jumlah sekolah baru yang butuh guru baru. Sudah ada perkiraan kami, dibutuhkan 148 ribu guru. Dan puncak pensiun guru tahun 2022, sekitar 70 ribu lebih guru pensiun," jelasnya.
BACA JUGA: Setiap Lembar Wastra Punya Nilai Filosofis yang Agung dan Luhur
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini berharap ke depan tidak ada lagi moratorium penerimaan guru PNS. Sebaliknya, pemerintah daerah dan kepala sekolah juga jangan lagi merekrut guru honorer.
"Biarlah pemerintah sekarang selesaikan guru honorer yang ada. Karena kalau guru honorer diangkat terus oleh sekolah, kapan selesainya," tandas menteri 63 tahun ini. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perlu Persiapan Matang agar PNS Bisa Bekerja dari Rumah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam