jpnn.com, JAKARTA - Kritik mengalir dari kalangan honorer K2 yang tidak setuju dengan wacana PNS kerja dari rumah. Kali ini datang dari para pengurus Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I).
"Begitu PNS kerja di rumah, nanti tenaga honorer diperas kerja di kantor dengan upah tidak layak. Wacana yang tidak manusiawi dan tidak berkeadilan," kata Korwil PHK2I Maluku Utara Said Amir kepada JPNN.com, Rabu (14/8).
BACA JUGA: Setiap Lembar Wastra Punya Nilai Filosofis yang Agung dan Luhur
Said menilai, pemerintah sekarang gemar menebar ide-ide yang tidak sesuai dengan kebutuhan tanpa melihat kondisi. Penyelesaian honorer K2 saja belum tuntas, sudah menggiring wacana PNS kerja di rumah.
"Pemerintah bikin edaran saja. Bagi PNS tidur di rumah. Yang bekerja di kantor, sekolah, dan lainnya tenaga honorer," ucapnya.
BACA JUGA: Pimpinan Aliansi Honorer K2 Tolak PNS Kerja dari Rumah
Korwil PHK2I Jawa Timur Eko Mardiono malah menyerukan rekan-rekannya juga kerja di rumah. Langkah ini lebih baik dibandingkan aksi demonstrasi.
BACA JUGA: Muhadjir: Saya Ditanya Bu Menkeu, Apa Mau Anak Bapak Diajari Guru tak Lulus Tes
BACA JUGA: Perlu Persiapan Matang agar PNS Bisa Bekerja dari Rumah
"Bagaimana kalau honorer ramai-ramai kerja di rumah. Ayuuk kita gaungkan mulai sekarang. Honorer akan kerja di rumah, mengikuti langkah PNS yang akan kerja di rumah. Ini bukan demo loh ya," ucapnya.
Dengan bekerja di rumah, kata Eko, akan tercipta azas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. PNS dan honorer sama-sama punya hak bekerja di rumah.
BACA JUGA: Pimpinan Aliansi Honorer K2 Tolak PNS Kerja dari Rumah
"Kayaknya enak sekali kalau kerja di rumah dan dibayar pula. Nanti mengajar siswa bisa lewat online. Kayaknya enak juga," ujarnya sambil tertawa. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Per Lembar Untung Rp 245 Ribu, Bisnis Nikolas Saputra dan 2 Temannya Terbongkar
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad