jpnn.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendorong sekolah meningkatkan kerja sama dengan lembaga pendidikan keagamaan di lingkungan mereka, dalam rangka penguatan pendidikan karakter (PPK). Sekolah dan lembaga seperti madrasah diniyah harus saling bersinergi.
"Aktivitas para siswa di madin dicatat oleh sekolah dan diakui sebagai proses belajar siswa," ujar Muhadjir, Kamis (26/10).
BACA JUGA: Mendikbud Siapkan Aturan soal Buku Rapor Siswa
Muhadjir melarang sekolah menyelenggarakan madin, jika di lingkungan mereka sudah ada lembaga pendidikan keagamaan tersebut. Ini agar tidak ada madin tutup karena kekurangan siswa.
Menanggapi beberapa laporan tentang madrasah diniyah yang gulung tikar akibat penerapan PPK di sekolah, Muhadjir mengatakan, telah mengirim tim untuk langsung turun ke lapangan.
BACA JUGA: Pengalihan Kewenangan Pendidikan Menegah Masih Bermasalah
"Sepanjang yang saya tahu, tidak ada madin yang tutup bahkan ada yang progresif mewajibkan seluruh siswa muslim mengikuti madin," ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Dia menambahkan, nantinya secara bertahap sekolah akan menerapkan dua macam rapor. Yaitu rapor akademik dan rapor kepribadian.
BACA JUGA: Kemendikbud Usulkan Kenaikan Dana BOS
Aktifitas siswa di madin, mengikuti ekstrakurikuler, bahkan membantu orang tua berdagang akan dicatat dalam rapor kepribadian.
Dengan kerja sama yang baik antara sekolah dan madin, ia berharap karakter positif peserta didik akan terbentuk.
Karena karakter positif merupakan pondasi sebelum peserta didik mendapat bekal yang lain yaitu ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
"Karakter harus ditanamkan sejak pendidikan dasar, bahkan bapak presiden menginginkan pendidikan karakter dimulai sejak pendidikan anak usia dini (PAUD)," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pengin Dana Desa Dipakai untuk Bangun Perpustakaan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad