jpnn.com, JAKARTA - Salah satu topik menarik dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) Kemendikbud 2019 adalah masalah guru.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, guru honorer menjadi prioritas pemerintah dalam empat tahun ke depan.
BACA JUGA: Guru Honorer Masih Ada yang Bergaji Rp 450 Ribu
Saat ini, jumlah guru di Indonesia ada 3,17 juta orang. Mereka tersebar di sekolah negeri dan swasta.
Pemerintah juga dihadapkan dengan masalah guru honorer. Menurut Muhadjir, pihaknya akan menyelesaikan masalah guru honorer hingga 2023.
BACA JUGA: Batalkan Seleksi PPPK untuk Honorer K2, Percepat Revisi UU ASN
"Kami akan tuntaskan masalah guru honorer secara bertahap melalui PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) mulai tahun ini hingga 2023," tuturnya di lokasi Rembuknas Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Senin (11/2).
Masalah lain yang dibahas adalah peningkatan kualitas guru. Program peningkatan kualitas guru akan diperkuat lewat MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan KKG (Kelompok Kerja Guru).
BACA JUGA: Anggota DPR: PPPK Sudah Bermasalah Sejak Awal
Sedangkan untuk mengatasi perbedaan kualitas serta jumlah guru di sekolah akan diselesaikan melalui sistem zonasi. Lewat zonasi, redistribusi guru akan dilaksanakan. Di mana, semua sekolah harus mendapatkan guru-guru berkualitas dan tidak menumpuk di lokasi tertentu saja.
"Jadi tidak hanya bicara jumlah guru tapi juga pada peningkatan kualitas guru. Guru honorer yang ada harus ditingkatkan kompentensinya lewat diklat dan sebagainya," tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpinan Honorer K2: Pemerintah Tidak Pakai Akal Sehat?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad