Mengais Rezeki Sambil Menghijaukan Bumi Sriwijaya

Senin, 20 Agustus 2018 – 21:09 WIB
Nurhayati, ibu rumah tangga yang mencari nafkah di PP. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, PALEMBANG - Alhamdulilah. Kata itu terus meluncur dari bibir Nurhayati, salah seorang tenaga harian yang menghabiskan waktunya setiap hari menangani dan memelihara bibit di Persemaian Permanen (PP) Sukomoro, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Perempuan berusia 48 tahun itu sangat bersyukur adanya PP Sukomoro sejak 2011 yang membuka peluang baginya mengais rezeki untuk memperbaiki ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Satgas Karhutla Berjibaku Padamkan Titik Api di Kalbar

Nurhayati yang merupakan warga Jalan Suka Waras Sukomoro itu sudah bergabung dengan PP di bawah BPTH Wilayah I sejak 2011.

"Alhamdulilah, dengan adanya PP saya mendapat tambahan rezeki untuk membantu penghasilan suami selama ini," ujar Nurhayati pada JPNN yang berkunjung ke PP Sukomoro bersama rombongan Direktorat PTH Ditjen PDASHL dan BPTH Wilayah I.

BACA JUGA: TN Bantimurung Bulusaraung Resmi jadi Warisan Dunia AHP 41

Sambil merapikan polybag bibit tanaman gaharu yang sedang dipeliharanya, Nurhayati mengatakan, tadinya dia hanya seorang ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu di rumah sepanjang hari.

"Tapi saya bosan di rumah terus. Jadi setelah PP Sukomoro dibangun, saya bergabung sebagai tenaga harian," tuturnya.

BACA JUGA: Isi Kemeriahan HUT RI ke 73, KLHK Tanam 800 Batang Mangrove

Nurhayati bersama sejumlah ibu lainnya merawat bibit tanaman dari pagi hingga sore hari di PP Sukomoro.

Dia pun tak putus berterima kasih karena selain bisa mencari nafkah, juga mendapat pengetahuan baru dalam menangani benih dan bibit tanaman di PP Sukomoro.

Panas terik dan telapak tangan yang mulai kasar tak menghalangi semangatnya untuk menanam dan merawat bibit-bibit bermutu yang akan dibagikan pada masyarakat.

"Dalam pengisian media tanam di polybag, biasanya PP Sukomoro mempekerjakan hingga 30 orang tenaga kerja yang berasal dari sekitar lokasi PP, karena itulah kami sangat terbantu," ujar Nurhayati.

Sementara itu, Kepala Seksi Sertifikasi dan Peredaran Benih Tanaman Hutan BPTH Wilayah I, Mahendra Harjianto mengatakan PP Sukomoro memang memilih mempekerjakan para ibu rumah tangga di sekitar lokasi agar dapat membantu perekonomian rumah tangga mereka.

"Anggaran persemaian ini 30 persen kembali ke masyarakat. Kontribusi PP Sukomoro untuk pendapatan rumah tangga warga sekitar ini kurang lebih Rp 1,3 juta per bulan" tegas Mahendra.

Tak hanya itu, penyediaan cocopeat sebagai media tanam di PP Sukomoro juga melibatkan industri kecil milik warga.

Karena itu, PP Sukomoro sudah banyak berkontribusi untuk perbaikan kehidupan ekonomi masyarakat kecil.

"Dari nilai Rp 1,7 miliar untuk Sukomoro hanya 10 persen yang sampai ke pengusaha yaitu untuk membeli polybag. Sisanya kembali ke masyarakat industri rumah tangga. Kami sangat mengedepankan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Kembali ke rakyat," pungkas Mahendra. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... HUT ke-73 RI, KLHK Ajak Generasi Muda Tanam 800 Mangrove


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler