Mengaku Pembela HAM, Prabowo Dianggap Sodorkan Klaim Tanpa Bukti

Selasa, 10 Juni 2014 – 19:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Prabowo Subianto saat debat capres yang digelar Senin (9/6) malam bahwa saat masih aktif di militer sangat getol membela  hak asasi manusia (HAM) justru memunculkan pertanyaan balik. Sebab, hingga saat ini tidak ada bukti bahwa Prabowo saat masih aktif di militer maupun setelah diberhentikan dari ABRI punya komitmen tinggi membela HAM.

Menurut pegiat HAM yang juga Ketua BP Setara Institute, Hendardi, pernyataan Prabowo itu hanya sebatas klaim tanpa bukti. “Apa buktinya kalau dia pembela HAM paling keras? Apakah kalau menculik itu membela HAM?” kata Hendardi di Jakarta, Selasa (10/6).

BACA JUGA: Anggap Jawaban Prabowo ke JK Bukan Kualitas Perwira

Menurutnya, seseorang bisa disebut pembela HAM jika memang sudah ada rekam jejak memperjuangkan HAM. Menurut Hendardi, klaim Prabowo itu juga tidak diperkuat saat debat capres.

“Itukan harus ada rekam jejak kalau menyebut diri pembela HAM. Tapi itu tidak dielaborasi oleh Prabowo saat debat capres-cawapres," ucap Hendardi.

BACA JUGA: Tak Emosional, Debat Capres Pertama Milik Jokowi-JK

Tokoh pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) itu malah menilai pertanyaan tentang HAM dan diskriminasi yang dilontarkan calon wakil presiden, Jusuf Kalla ke Prabowo masih sangat sopan. Karenanya Hendardi merasa heran ketika ada pihak yang menyudutkan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla karena menanyakan persoalan HAM ke Prabowo.

"Justru pertanyaan itu akan membuka suatu kebenaran. Itu sebenarnya harus dijawab. Tapi Pak JK masih terlalu sopan, seharusnya dia bisa kejar terus soal itu," kata Hendardi.

BACA JUGA: Menag Ungkap Permasalahan Sisa Kuota Haji

Dipaparkannya pula, hal yang perlu dibuka adalah tentang penyebab Prabowo diberhentikan dari ABRI pada 1998. Sebab, Dewan Kehormatan Perwira (DKP) ABRI mengangggap Prabowo bertanggung jawab pada penculikan aktivis tahun 1997-1998 yang dilakukan oleh Tim Mawar, sebuah unit di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang pernah dipimpin Prabowo.  

"Kenapa Prabowo tak memperjelas keputusan DKP itu saat debat? Karena dia pasti akan menyembunyikan hal yang merugikan dia. Tentu tak mau merugikan pencitraan dirinya," pungkas Hendardi.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakapolri Pastikan Komjen Budi Gunawan Tak Salahi Aturan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler