Tak Emosional, Debat Capres Pertama Milik Jokowi-JK

Selasa, 10 Juni 2014 – 18:48 WIB
Tak Emosional, Debat Capres Pertama Milik Jokowi-JK. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Debat calon presiden bertema Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan yang Bersih dan Kepastian Hukum yang digelar, Senin (9/6) malam menjadi milik Joko Widodo-Jusuf Kalla. Direktur Change.org, Usman Hamid mengatakan pemaparan dari pasangan yang diusung PDIP, NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI itu sangat unggul dan terlihat menguasai masalah.

"Isi bicaranya mengena. Cara bicaranya terlihat rileks, menguasai masalah, malah terkadang tegas pada momen yang tepat, dan humanis," kata Usman di Jakarta, Selasa (10/6).

BACA JUGA: Menag Ungkap Permasalahan Sisa Kuota Haji

Usman menilai dari sisi penampilan, gaya serta cara bertutur para kandidat pun, Jokowi-JK lebih memukai dibanding pesaingnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Makanya kata dia, orang-orang yang sebelumnya meragukan kemampuan Jokowi akhirnya dijawab tuntas pada debat capres.


Dia pun yakin, khalayak yang sebelum debat meragukan kemampuan Jokowi dalam ajang debat, akan berubah pikiran setelah melihat proses debat di Balai Sarbini. Jokowi sukses membalikan semua keraguan, bahwa ia memang cakap bicara.

BACA JUGA: Wakapolri Pastikan Komjen Budi Gunawan Tak Salahi Aturan

"Semua yang meragukan Jokowi tidak bisa berdebat jadi keliru," kata mantan aktivis tersebut.

Sementara itu, Juru Bicara Tim Jokowi-JK, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penampilan Jokowi-JK dalam debat capres sangat meyakinkan. Jokowi, berhasil memperlihatkan kualitasnya sebagai calon pemimpin yang penuh ide, terobosan serta gagasan. Demikian juga JK yang menunjukkan kematangannya sebagai seorang tokoh yang sarat dengan pengalaman. “Very strong statement Jokowi malam tadi," katanya.

BACA JUGA: Jika Terpilih, Jokowi Hapuskan UN

Khofifah, mencontohkan saat Jokowi memaparkan tentang konsep reformasi birokrasi. Dengan detil, mantan Wali Kota Solo itu, menjelaskan visinya yang jauh kedepan. " Beliau jelaskan secara detail e-governement, ada e-procurement, e-audit," kata dia.

Dikatakan pula Khofifah, dari segi pemberantasan korupsi, Jokowi juga menjelaskan lebih terukur dan sistematis. Begitu juga ketika bicara tentang perlunya tradisi politik baru, berkoalisi tanpa dibebani transaksi serta konsesi bagi-bagi kursi.

"Saya rasa sangat brilian, bukan karena aku bagian dari tim. Dipaparkan dengan detail, mudah dicerna, orang tahu kalau beliau jadi presiden mau jadi apa negara ini," katanya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo di Depan Istana, Minta SBY Seret Mafia Migas ke KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler