jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinannya terhadap sektor pertanian nasional. Menurutnya, kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada petani lokal.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam dialog radio bertema "Rakyat Bertanya, Prabowo Menjawab" di Jakarta, Selasa (11/3). "Saya heran, elit Indonesia ini kok tidak memandang pentingnya pertanian dan para petaninya itu disepelekan. Tidak diurus, tidak dilindungi, dan tidak dibina. Ini aneh, saya juga sedih," kata Prabowo.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan 34 Tersangka Pembakaran Lahan Riau
Mantan Danjen Kopassus TNI ini menilai sistem ekonomi Indonesia terlalu mengikuti sistem kapitalis dan pasar bebas. Akibatnya, pasar bebas diterapkan tanpa perubahan dan tidak disesuaikan dengan kondisi Indonesia.
Seharusnya, sambung Prabowo, pemerintah membangun ratusan ribu hektar sawah, ribuan kilo meter irigasi,dan ratusan waduk. Dengan begitu, Indonesia tidak perlu membeli pangan dari luar negeri.
BACA JUGA: Rudi Tukarkan Uang Asing Untuk Dikirim ke Pihak Lain
Prabowo mengingatkan, Indonesia di masa lalu sempat berhasil melakukan swasembada pangan. Negara-negara di kawasan Asia bahkan banyak yang belajar dari Indonesia tentang kepengurusan pangan melalui Badan Usaha Logistik (BULOG).
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini yakin Indonesia bisa kembali menjadi macan Asia apabila kekayaan alam nasional dikelola dengan baik dan kebocoran uang negara bisa ditutup. Dengan dua langkah tersebut, kehidupan masyarakat Indonesia dijamin lebih makmur dan sejahtera.
BACA JUGA: Genjot Pendekatan Lantaran di Bawah Ada Kesamaan
"Kekayaan alam harus kita olah dan kita gunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan untuk kepentingan segelintir orang, bukan diserahkan ke pasar bebas," tegasnya.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habis Ceramah di Makam, Kondisi HT Sudah Kembali Normal
Redaktur : Tim Redaksi