jpnn.com - JAKARTA -- Kebakaran hutan di Provinsi Riau semakin menjadi-jadi. Kepolisian Daerah Riau, sejauh ini sudah menyelidiki sedikitnya 30 laporan terkait pembakaran lahan.
Sebanyak 23 di antaranya sudah dilimpahkan ke tahap penyidikan. Tujuh laporan lainnya masih dalam proses penyelidikan. "Termasuk dalam tujuh ini salah satunya dari perusahaan," kata Kabag Penum Mabes Polri Kombes Agus Rianto, Selasa (11/3).
BACA JUGA: Rudi Tukarkan Uang Asing Untuk Dikirim ke Pihak Lain
Namun, Agus melanjutkan, laporan itu terus dikembangkan apakah memenuhi unsur-unsur untuk ditingkatkan ke tahap penyidikan atau tidak. "Ini kita nunggu perkembangan lebih lanjut," tegasnya.
Dia menjelaskan, dari laporan yang sudah masuk tahap penyidikan sudah ditetapkan 34 orang tersangka.
"Ini terjadi di beberapa wilayah Provinsi Riau. Dari 12 kabupaten/kota yang ada, delapan di antaranya terjadi pelanggaran di bidang kehutanan," ungkapnya.
BACA JUGA: Genjot Pendekatan Lantaran di Bawah Ada Kesamaan
Menurutnya, penyidikan dan penyelidikan akan terus dilakukan. Kapolda Riau, Agus menjelaskan sudah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan kasus yang menjadi atensi Kapolri ini.
"Kasus kebakaran hutan negara ini dari waktu ke waktu dari tahun ke tahun terus terjadi. Dan ini menjadi perhatian dan ditindaklanjuti oleh Bapak Kapolda Riau," ujarnya.
BACA JUGA: Habis Ceramah di Makam, Kondisi HT Sudah Kembali Normal
Pada bagian lain Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan bahwa pantauan satelit NOAA18 menunjukkan ada 145 titik api di Riau.
Konsentrasi titik api di Bengkalis 38, Meranti 20, Siak 19, Pelalawan 19, Dumai 17, Inhil 15, Rohil 14, dan Kuansing 3. Cagar biosfer Giam Siak Kecil masih terbakar.
"Hal ini sangat merugikan karena cagar biosfer tersebut tempat habitat gajah, Harimau Sumatera, tapir, beruang, dan fauna lainnya. Pantauan dari udara terlihat pembalakan liar merambah cagar biosfer secara sistematis," ujar Sutopo, Selasa (11/3).
Asap pekat dari daerah yang terbakar terbawa angin yang dominan dari timur laut ke barat daya sehingga menyebabkan jarak pandang di Pekanbaru berkurang.
Pada Selasa (11/3) pagi hari jarak pandang hanya 200 meter. Kualitas udara di Riau juga makin buruk, bahkan beberapa daerah sudah tingkat berbahaya karena di atas 300 psi.
"Tercatat kualitas udara yang sudah berbahaya terdapat di Duri Camp (409 psi), Duri Field (>500 psi), Siak (500 psi), Kandis (500 psi), Perawang (500 psi), Bangko (>500 psi), dan Libo (449 psi)," jelasnya.
Akibatnya, lanjut Sutopo, warga yang terkena penyakit akibat asap juga terus bertambah." Terdapat 41.589 jiwa menderita ispa, 1.544 jiwa menderita asma, 1.385 jiwa iritasi mata, 2.084 jiwairitasi kulit, dan 862 jiwa pneumonia," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Datangi Kemenristek, Dahlan Iskan Cuma Elus Dada
Redaktur : Tim Redaksi