Mengapa Ajudan Walikota tak Dicambuk?

Sabtu, 01 November 2014 – 06:50 WIB

jpnn.com - BANDA ACEH – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Indahnya Syariat Islam Sesunguhnya (G- ISIS) kembalikan melakukan aksi.  Mereka menilai penerapan hukuman syariat  Islam di Aceh masih tajam ke bawah, tumpul ke atas.

Para mahasiswa menilai, saat ini hukum cambuk di Aceh hanya berlaku terhadap masyarakat biasa, yang tidak memiliki hubungan apa-apa dengan pemimpin ataupun penguasa. Sedangkan para pejabat, yang terjerat kasus sulit dikenakan hukuman.

BACA JUGA: Sengketa Lahan KAI, Plt Jaksa Agung Minta Semua Hormati Proses Hukum

Seperti halnya terhadap pelaku mesum Bak dan ajudan walikota, mereka pernah ditanggkap oleh polisi syariat islam, ditetapkan sebagai pelaku mesum (khalwat). Hinggga saat ini belum dihukum cambuk.

Para mahasiwa juga menyebutkan, mereka tidak dicambuk hingga saat ini karena memiliki hubungan khusus dengan pemimpin yang lagi berkuasa di Aceh.

BACA JUGA: Pesawat Diduga Berada di Palung Laut

“Cambuk Haji Bak, jangan pandang bulu penegakan hukum syariat di Aceh. Kenapa rakyat kecil saja kalian berani cabuk,” teriakan para mahasiswa saat melakukan aksi, Jum at (31/10) di depan pagar Kantor Walikota Banda Aceh.

Koordinator Aksi G- ISIS, Yusuf  Sabri  Rahman menyatakan, mereka melakukan aksi menuntut agar syariat islam di Aceh ditegakkan secara menyeluruh dan merata bagi semua kalangan.

BACA JUGA: Cinta Sesama Jenis Terkuak Jelang Pernikahan

“Hukumlah yang terbukti bersalah, yang melanggar syariat Islam.  Meskipun mereka memiliki hubungan khusus dengan pemimpin yang lagi berkuasa saat ini,”sebutnya kepada sejumlah wartawan saat diwawancarai.

Dia juga memita kepada seluruh masyarakat Aceh, khususnya di ruang lingkup Kota Banda Aceh, supaya menuntut tangung jawab ulama dan Walikota Banda Aceh, untuk segera menghukum cambuk  Bak dan ajudan walikota.

“Mereka yang melanggar hukum syari‘at Islam segera untuk dicabuk.  Apabila tidak, jangan perlakukan lagi syari’at Islam di Aceh. Hapus saja aturannya,” tegasnya.

Dia juga menyatakan, apabila hukuman cabuk bagi H Bak dan Ajudan Walikota belum dijalankan, para mahasiswa akan melakukan aksi setiap hari Jum’at secara rutin.

“Kami akan menuntut Walikota Banda Aceh, segera mengambil tindakan, segera memperlakukan hukuman bagi timsesnya. Jika tidak kami akan melakukan aksi tiap hari Jum’at, sebagai tindakan kami peduli terhadap penegakkan syari’at Islam Aceh,” imbuhnya. (mag-53)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Senior PDIP Ditahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler