jpnn.com, SURABAYA - KPU sudah sangat banyak menerbitkan regulasi untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam legislatif pada Pemilu 2019. Sayang, hasilnya tetap tidak memuaskan. Belum banyak kaum hawa yang mampu bersaing dalam berebut kursi legislatif.
Indikatornya adalah minimnya caleg perempuan peserta pemilu yang berpotensi terpilih menjadi legislator. Bahkan, di sejumlah partai yang berpotensi meraih kursi, tak ada satu pun kandidat perempuan yang terpilih. Tak terkecuali di Jatim.
BACA JUGA: Salut ! Caleg Perempuan dari NasDem Terpilih 32,2 Persen
Itu terlihat pada hasil Pemilu 2019 untuk calon anggota DPRD Jatim. Dari proyeksi 120 caleg yang terpilih berdasar metode perhitungan sainte lague, jumlah kandidat perempuan yang bakal masuk parlemen di Gedung Indrapura hanya 22 orang atau 18,3 persen.
Bukan hanya jumlahnya yang masih minim. Tidak semua parpol peserta pemilu tingkat provinsi mampu menempatkan caleg perempuannya di gedung DPRD Jatim. Dari 10 parpol peraih kursi, yang bisa menempatkan caleg perempuan hanya lima partai.
BACA JUGA: Titik Nadir Demokrasi Indonesia Pasca-Pilpres 2019
BACA JUGA: Yusril Ihza Mahendra: Tautan Berita Harus Dilengkapi dengan Keterangan Saksi
Terbanyak adalah PKB (11 kursi) dan PDIP (8 kursi). Sedangkan tiga parpol lain masing-masing menempatkan satu kandidatnya.
BACA JUGA: Ini Strategi KPU untuk Mematahkan Semua Tudingan Prabowo - Sandiaga
Misalnya yang diperoleh Partai Demokrat. Parpol ini berpotensi mendapat 14 kursi. Namun, jumlah caleg perempuan yang terpilih dari partai ini hanya satu orang. ”Benar, sesuai perhitungan kami, hanya satu,” kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio.
Sementara itu, partai-partai lain bahkan tak bisa menempatkan wakil perempuannya meski jumlah kursi yang didapat cukup banyak. Salah satunya Partai Gerindra. Dalam pemilu ini, parpol tersebut diproyeksikan bakal mendapat 15 kursi. Namun, tak ada satu pun caleg perempuan yang terpilih.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengatakan, sebenarnya partainya telah menempatkan begitu banyak kandidat perempuan dalam Pemilu 2019.
”Bahkan, di tujuh dapil, kami menempatkan kader perempuan di nomor urut satu dan dua. Tapi, realitas politik membuat (kader perempuan) tak satu pun yang berhasil lolos,” kata Anwar, Minggu (26/5).
Kenapa? Anwar menyebut, faktor utama yang membuat tak banyak caleg perempuan terpilih karena situasi yang terjadi dalam pemilu kali ini. ”Ini adalah pemilu yang brutal,” ujarnya.
Partai lain yang tak bisa menempatkan wakil perempuannya di Jatim adalah PAN. Berdasar evaluasi partai ini, ada sejumlah faktor yang mengakibatkan kondisi tersebut.
”Termasuk, sistem pemilihan yang bersamaan membuat terhambatnya kerja politik kami,” ucap Sekretaris DPW PAN Jatim Basuki Babussalam.
BACA JUGA: Ace Hasan Tuding Anies Baswedan Sedang Tebar Pesona
Sementara itu, nasib keterwakilan perempuan dalam Pemilu 2019 calon anggota DPR RI dari wilayah Jatim terbilang lebih lumayan. Dari jatah 87 kursi yang tersedia, sedikitnya ada 18 kandidat perempuan yang berpotensi duduk di Senayan dari dapil Jatim.
Tak jauh berbeda, dominasinya adalah caleg dari PDIP (enam caleg) dan PKB (tujuh caleg). (ris/c17/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Faktanya, Semua Peserta Pemilu 2019 Ajukan Gugatan ke MK
Redaktur & Reporter : Soetomo