Mengapa OC Kaligis Dituntut Berat? Simak Alasan Jaksa KPK Disini

Rabu, 18 November 2015 – 18:45 WIB
OC Kaligis. Foto.Dokumen.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Advokat senior Otto Cornelis Kaligis dituntut sangat berat atas perbuatannya menyuap hakim PTUN Medan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK meminta hakim Pengadilan Tipikor Jakarta untuk menjebloskan ayah aktris Velove Vexia itu ke dalam penjara selama 10 tahun.

Tuntutan berat ini karena Jaksa KPK menilai perbuatan Kaligis bukan pemberian suap biasa. Kepada majelis, jaksa minta apa yang dilakukan Kaligis dipandang juga sebagai penghinaan terhadap profesi hakim.

BACA JUGA: Dituntut Jaksa KPK 10 Tahun Penjara, OC Kaligis: Itu Tuntutan Penuh Dengki

"Perbuatan terdakwa memberikan sesuatu kepada hakim bentuk penghinaan terhadap profesi hakim yang tugasnya mulia," kata Jaksa Yudi Kristiana membacakan surat tuntutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/11).

Sikap pria asal Minahasa itu yang tak mengakui perbuatan juga jadi dasar bagi Jaksa untuk memperberat tuntutan. Ditambah lagi status Kaligis sebagai profesor hukum dan pengacara ternama, tapi malah memberi contoh tidak baik dalam penegakan hukum.

BACA JUGA: Gimana sih! Kata Pertamina Terima Surat dari Novanto, TU Ketua DPR Bilang Tidak

Dalam surat tuntutan, Jaksa KPK berkali-kali menyinggung soal gelar akademik dan rekam jejak Kaligis di dunia hukum. Salah satunya dengan menyebut kesempatan menangani perkara Kaligis sebagai suatu kehormatan besar.

"Suatu kehormatan besar bagi kami selaku JPU dalam perkara ini, karena harus memikul tanggung jawab atas penanganan perkara seorang advokat senior ternama yang sudah menangani ribuan kasus, menulis buku banyak.

BACA JUGA: Sinyo Aliandoe Tutup Usia, Kesehatan Menurun Setelah Ditinggal Istri

Namun sangat disayangkan tingginya gelar akademik dan tingginya jabatan terdakwa sebagai profesor tidak paralel dengan kejujuran yang harusnya dijunjung terdakwa di persidangan, terdakwa bahkan berbelit-belit," sindir jaksa Yudi.

Kaligis didakwa bersama-sama M Yagari Bhastara alias Gary, Gatot Pujo Nugroho dan Evy Susanti menyuap tiga orang hakim dan seorang panitera PTUN Medan. Total uang haram yang diberikan bernilai USD 27 ribu dan USD 2 ribu.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka  hingga menjalani pemeriksaan terdakwa di pengadilan, Kaligis tidak pernah mengakui tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Namun kesaksian para penerima suap plus Gary dan Evy Susanti mengarah pada keterlibatan ayah aktris Velove Vexia itu. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prasetyo Gagal Tuntaskan Kasus HAM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler