jpnn.com, JAKARTA - Angka tidak berbohong, wanita cenderung hidup lebih lama daripada pria.
Pria Amerika rata-rata akan hidup sampai usia 76 tahun, menurut angka CDC terbaru, sementara wanita rata-rata di Amerika akan hidup sampai usia 81tahun.
BACA JUGA: Banyak Wanita Muda Mengalami Serangan Jantung?
BACA JUGA: Olahraga Simpel, Manfaat Melakukan Squat Setiap Hari
Indeks HALE dari Organisasi Kesehatan Dunia, yang menghitung jumlah tahun yang bisa diharapkan seorang pria atau wanita untuk hidup tanpa penyakit atau cedera utama, menemukan bahwa pria Amerika akan menikmati 67 tahun waktu hidup yang sehat, sementara wanita Amerika akan menikmati 70 tahun masa “sehat yang penuh.
BACA JUGA: Berikut 6 Manfaat Garam Epsom
Kesenjangan umur pria-wanita ini bukanlah fenomena baru. Para ahli telah mengetahuinya selama beberapa dekade. Itu juga tidak terbatas pada orang Amerika.
"Kesenjangan gender dalam harapan hidup ini berlaku untuk semua masyarakat," kata Dr. Perminder Sachdev, seorang profesor neuropsikiatri di Universitas New South Wales di Australia yang telah mempelajari panjang umur manusia, seperti dilansir laman MSN, Senin (1/4).
BACA JUGA: 6 Makanan ini Harus Dihindari Agar Perut tak Kembung
Mengapa wanita cenderung hidup lebih lama dari pria? Sachdev mengatakan ada beberapa teori populer — beberapa berkaitan dengan biologi dan beberapa berkaitan dengan perilaku.
"Pria lebih cenderung merokok, minum berlebihan dan kelebihan berat badan," jelas Sachdev.
Pria juga cenderung mencari bantuan medis lebih awal, dan, jika didiagnosis dengan penyakit, mereka lebih cenderung tidak patuh pada pengobatan.
Di atas semua itu, laki-laki lebih mungkin memiliki risiko yang mengancam jiwa.
Ada bukti bahwa biologi pria — yaitu, kadar hormon testosteron pria yang meninggi — bisa membawa mereka ke jenis masalah yang bisa mempersingkat hidupnya.
Penelitian dari Duke University telah menemukan bahwa kadar testosteron yang meningkat dikaitkan dengan perilaku berisiko.
Para ahli mengatakan testosteron bisa mempersingkat masa hidup pria dengan cara lain.
"Hormon seks pria mengurangi fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular," kata Kyung-Jin Min, seorang profesor ilmu biologi di Universitas Inha di Korea Selatan.
Sebuah tinjauan pada tahun 2013 di International Journal of Endocrinology menemukan bukti bahwa estrogen bisa mencegah jenis kerusakan DNA yang mengarah pada timbulnya penyakit.
Ulasan itu juga menemukan bukti bahwa estrogen bisa membantu mempertahankan fungsi sel yang normal dan sehat. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kulit yang Lebih Tua akan Sulit untuk Diperbaiki?
Redaktur & Reporter : Fany