Mengejar Rusa Misterius, Pemburu Tersesat di Hutan 15 Hari

Kamis, 19 April 2018 – 00:56 WIB
Syukur, pemburu babi, yang tersesat di Hutan Batang Merangin.FOTO: IRVA GUSNADI/JAMBI EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com - Seorang kakek renta, Syukur, 70, selama 15 hari terlunta-lunta di tengah hutan belantara tanpa arah dan tujuan. Ia menjadi salah satu warga yang tersesat saat berburu babi hutan di kawasan hutan Tarutung.

Irva Gusnadi, Kerinci

BACA JUGA: Hasrat Kuat Syam dan Ayu Melakukan Pernikahan Dini

KAWASAN hutan Desa Tarutung, Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi, merupakan salah satu kawasan hutan penyangga TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat).

Meski banyak areal perladangan di kawasan hutan itu, namun hanya sampai di kawasan pintu-pintu rimba. Selebihnya, hutan itu masih cukup perawan dan jarang terjamah.

BACA JUGA: Amoroso Katamsi Belajar Gaya Pak Harto Merokok Cerutu

Habitat babi hutan yang banyak bermukim di kawasan ini mengundang minat para pemburu babi dari berbagai daerah untuk datang ke sana.

Arealnya pun lebih luas, hingga mencapai Tamiai, Bedeng 12 sampai ke hutan Muara Emat, perbatasan Kerinci dan Merangin.

BACA JUGA: Kisah Pernikahan Dini di Bantaeng, Pesta Telanjur Digelar

Aktivitas perburuan babi hutan inilah yang membawa Syukur, Warga Desa Kota Iman, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, bersama teman-temannya sampai di hutan Tarutung ini.

Melihat usianya yang sudah mencapai 70 tahun, Syukur sepertinya tidak sanggup lagi untuk ke luar masuk hutan, apa lagi untuk berburu babi yang tentunya membutuhkan fisik yang kuat dan prima.

Tapi siapa sangka, usia renta tidak lantas membuat Syukur meninggalkan kegemarannya berburu babi hutan. Ia masih sanggup beradu cepat dengan babi-babi liar di kawasan hutan.

Disambangi Jambi Ekspres (Jawa Pos Group) di kediamannya Minggu malam (15/4), Syukur menceritakan kejadian yang dialami.

Bermula pada Rabu 28 Maret 2018 lalu, ia bersama tiga temannya yaitu Zainatul Azmi (35), Jon Ependi (32) warga Desa Tarutung, dan Umar (40) warga Pendung Koto Padang, Sungai Penuh, berburu babi di hutan Desa Tarutung.

Saat itu, mereka malah mendapatkan seekor rusa betina di tengah hutan. Pada saat membersihkan daging untuk dibagi-bagi, salah satu diantara mereka yakni Umar menemukan batu sebesar kepalan tinju orang dewasa berbentuk rusa dari dalam perut rusa betina tersebut.

‘‘Waktu aku nanyo (saat ditanya) ke mano batu itu, Umar ngato (mengatakan) tinggal di dalam hutan,’‘ ujar Syukur.

Setelah itu, mereka pulang ke rumah masing-masing dan memutuskan keesokan harinya untuk kembali berburu dikarenakan penasaran akan adanya rusa jantan yang sempat terlihat sehari sebelumnya.

Dikatakan Syukur, sebelum melanjutkan berburu Kamis (29/03), Rabu malam ia bermimpi bahwa dirinya bersama Umar menemukan ikan raksasa sepanjang 2 meter dengan mata yang besar dan merah.

Setelah berhasil menangkap ikan tersebut, ikan itu lalu berbicara kepada ia dan Umar. ‘‘Silakan makan daging saya, namun apa yang ada di dalam perut saya jangan diambil dan letakkan kembali ke tempat saya ditemukan,’‘ ujar Syukur saat menirukan ucapan ikan dalam mimpinya.

Seolah tidak terjadi apa-apa, ia pun bersama rekannya kembali masuk hutan pada Kamis pagi (29/30. Syukur lupa dengan mimpinya itu, dikarenakan semangat untuk melakukan perburuan selanjutnya bersama tiga temannya di dalam hutan Terutung. Pada saat berburu, rasa penasaran mereka terhadap rusa jantan pun akhirnya terjawab.

Sebab, pada waktu itu mereka menemukan rusa jantan sebesar kuda dengan kepala bagian belakang sudah menghitam sedang berada di dalam kubangan (tempat mandi).

‘’Pada saat kami mendekat hendak menangkap, rusa itu pun berlari jauh, dan akhirnya terus kami ikuti dengan cara melihat jejak,’’ jelasnya.

Pada saat itulah, kata Syukur, timbul berbagai keanehan. Ketika mereka mengejar, rusa itu dengan cepatnya berlari. Begitu juga sebaliknya, ketika mereka berhenti melakukan pengejaran, Rusa itu malah kembali mendekat. Setelah beberapa kali seperti itu, mereka pun terlena hingga tak terasa hari sudah gelap.

‘‘Yang anehnya juga, saat awal bertemu rusa itu sebesar kuda, namun semakin lama rusa itu semakin kecil, hingga terakhir kehilangan jejak,’‘ ungkapnya.

Melihat hari sudah gelap mereka pun berhenti dan pada waktu itulah mereka baru sadar kalau mereka telah tersesat tidak tahu jalan untuk kembali pulang. Mereka sudah semakin jauh ke dalam hutan.

‘’Akhirnya, kami memutuskan untuk mendirikan tenda di dalam hutan, dan baru esoknya rencananya melanjutkan perjalanan mencari jalan keluar,’’ ujarnya.

‘‘Kami berkeliling hutan beberapa kali, tapi tetap kembali ke tempat semula,’‘ ucapnya.

Setelah beberapa kali berkeliling, dan kembali ditempat semula, mereka akhirnya memutuskan untuk menyeberang sungai untuk menemukan jalan pulang.

Pada hari ketiga, dengan kondisi tubuh yang sudah melemah dikarenakan tidak ada makanan yang bisa dimakan, dan hanya meminum air embun di dedaunan, mereka memutuskan Syukur bersama Umar untuk tetap di dalam hutan, mengingat Syukur yang sudah tidak sanggup untuk berjalan.

Sementara Jon dan Azmi warga Tarutung yang kondisi fisik masih cukup bagus, melanjutkan perjalanan mencari jalan ke luar.

‘‘Perjanjian kami, saya dengan Umar tetap tinggal di tenda, Jon dan Azmi keluar dulu, nanti memberitahukan kepada warga untuk menjemput kami di tenda tersebut,’‘ jelas Syukur.

Singkat cerita, kabar hilangnya empat warga menyebar, hingga akhirnya Basarnas, Tim SAR, TRC BPBD Kerinci, bersama Ratusan warga dari 4 Desa sejak Jum'at (30/3) turun ke hutan untuk melakukan pencarian.

"Mereka tersesat kemarin Kamis saat berburu, sebelumnya juga telah dilakukan pencarian, tapi belum juga ketemu," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Darifus, mengatakan, Tim dari Basarnas Jambi, Tim SAR dan TRC BPBD Kerinci telah turun kelapangan untuk melakukan pencarian selama 3 hari. "Akhirnya keempat korban berhasil ditemukan pada sore Sabtu," ungkapnya. Mereka ditemukan dalam kondisi lemah. ***

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Helmy Yahya Dirut TVRI, Kadang-kadang Berlinang Air Mata


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler