jpnn.com - JAKARTA - Mantan anggota Dewan Komisaris PT Pelindo II, Gunadi menyatakan, perusahaan yang membawahi 12 cabang di Indonesia itu sangat banyak masalah.
Gunadi berani mengibaratkan perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Jasa Kepelabuhanan itu, seperti kentut.
BACA JUGA: Pansus Pelindo II Ancam Panggil Paksa Jaksa Agung
"Begitu saya masuk di jajaran dewan komisasris, ibarat orang buang angin, sangat bau. Tetapi tidak tahu siapa pelakunya. Yang ada hanya bau busuknya saja," kata Gunadi, di hadapan Pansus Pelindo II DPR, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (26/10).
Karena banyaknya masalah, Gunadi menyarankan Pansus Pelindo II DPR untuk membatasi pemeriksaaan kepada kegiatan-kegiatan yang telah terjadi yang menimbulkan riak dan gelombang di Pelindo II.
BACA JUGA: Luhut Minta Perusahaan Sediakan AC untuk Warga Pengungsi
"Pansus saya sarankan fokus ke permasalahan pengadaan crane, perpanjangan kontrak JICT, pembangunan di Tanjung Priok, pendirian anak perusahaan. Ini materi yang mestinya jadi prioritas," sarannya.
Selain itu, dia juga mengungkap kesulitannya selaku Komisaris PT Pelindo II yang semestinya bisa memberikan saran terhadap apapun masalah yang ada di Pelindo II.
BACA JUGA: JK: Presiden Boleh dari Parpol, Jaksa Agung Haram?
"Kami banyak mengalami hambatan dalam melakukan fungsi di antaranya rapat direksi jarang dilaksanakan. Padahal satu kali dalam satu bulan minimal harus ada rapat direksi. Akibatnya informasi dari manajemen susah kami dapatkan," ujarnya.
Dia ceritakan, tiga bulan setelah jadi komisaris, Gunadi melihat ada beberapa pejabat dari Bank Mandiri. Tapi ujarnya, secara resmi jajaran direksi tidak pernah memberi tahu kedatangan sejumlah pejabat Bank Mandiri itu. "Jajaran Direksi relatif tertutup dalam hal informasi dan kebijakan strategis termasuk keuangan," ungkapnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangkas Dwelling Time, Kemenko Maritim Kaji Ulang Aturan Impor Empat Barang Ini
Redaktur : Tim Redaksi