jpnn.com, TRENGGALEK - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek dr. Saeroni mengungkap temuan mengejutkan soal klaster baru Covid-19 di daerah itu.
Setelah pelaksanaan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) secara massal, Kamis (12/11), diketahui sebanyak 72 orang santri positif terinfeksi Covid-19.
BACA JUGA: Ratusan Tenaga Medis di Wisma Atlet Kompak Lakukan Ini untuk Rontokkan Covid-19
Puluhan santri itu berasal dari Pondok Pesantren Anwarul Haromain, Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
"Ini merupakan temuan kasus Covid-19 terbesar di sini," ungkap dr. Saeroni, di Trenggalek.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Hampir 29 Ribu Orang Bergabung Jadi Duta Perubahan Perilaku
Saeroni menjelaskan bahwa pemeriksaan tes usap sebenarnya dilakukan terhadap 133 santri.
Hasilnya, sebanyak 72 orang santri yang terkonfirmasi positif kena coronavirus.
BACA JUGA: Bisa Jadi Simpati Kopda Asyari untuk Habib Rizieq Kuatkan Kesan TNI Kurang Diperhatikan
Namun, mayoritas tidak menunjukkan gejala alias OTG. Hanya sebagian kecil yang memiliki gejala batuk disertai demam.
Termasuk seorang santri pertama yang sakit dan dinyatakan positif terpapar Covid-19 setelah memeriksakan diri ke unit layanan kesehatan terdekat.
"Dari satu santri inilah kemudian kami bersama jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 daerah memutuskan melakukan penelusuran atau tracing di Ponpes Anwarul Haromain," jelas Saeroni.
Seluruh santri yang positif namun tanpa gejala dilakukan karantina di dalam pondok pesantren, terpisah dari santri yang sehat. Sedangkan yang bergejala flu dikarantina di asrama Covid-19 Kota Trenggalek.
"Kendati jumlahnya banyak, kasus terbesar, namun penanganannya lebih mudah karena para santri berada di lingkungan khusus yang tertutup," tambahnya.
Dengan penambahan 72 orang dari baru klaster pondok pesantren itu, jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Trenggalek mencapai ,410 orang.
Dan dari jumlah itu, 298 dinyatakan sembuh, 98 orang sedang menjalani karantina dan 14 orang meninggal dunia.(antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam