Mengenal Aneurisma Otak, Rahasia Tersembunyi di dalam Kepala

Minggu, 10 September 2023 – 16:35 WIB
Dr. Joy menggelar bedah buku lewat acara Aneurysm Awareness Month yang diadakan oleh RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - The Brain Aneurysm Foundation mencatat ada sekitar 500 ribu kematian setiap tahun di dunia akibat aneurisma otak dan separuhnya berusia di bawah 50 tahun.

Masih berdasarkan catatan tersebut setiap 18 menit, ada kejadian pecahnya aneurisma otak, dan dari seluruh kasus aneurisma yang pecah, 50 persen berakibat fatal, dan dari 66 persen yang survive, menderita defisit neurologis (kelumpuhan) permanen.

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Otak dengan Mengonsumsi 3 Suplemen Ini

Aneurisma otak adalah kondisi dinding arteri otak yang melemah dan menonjol (membentuk kantong) dan terisi darah. Kondisi ini juga umum disebut sebagai aneurisma intrakranial atau aneurisma selebral. Aneurisma otak sangat berpotensi mengancam jiwa dan dapat mempengaruhi usia berapa pun

Latar belakang inilah yang membuat, dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS, Subsp. N-Vas(K), PhD. seorang dokter bedah saraf yang ahli di bidang vskuler meluncurkan sebuah buku “Memahami Aneurisma Otak Ed. 2”.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Pertama di Dunia! Cacing Hidup Ditemukan di Otak Perempuan Australia

Pria yang karib disapa Dr. Joy tersebut juga menggelar bedah buku lewat acara Aneurysm Awareness Month yang diadakan oleh RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Dokter yang pernah menempuh pendidikan Neuro-Endovascular di beberapa negara seperti Seoul National University of Bundang Hospital, University of Helsinki berharap dengan launching buku tersebut dan acara Aneurysm Awareness Month ini bisa menambah awareness masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: Otak Pelaku Pembunuhan Awaludin Ramadhani Akhirnya Ditangkap, Selama Ini Sembunyi di Bali

Tentunya hal tersebut harus didukung dengan fasilitas RS yang memadai untuk deteksi dini dan penatalaksanaan yang advanced, serta dokter yang sangat berkompeten, yang mampu melakukan hybrid microendovascular surgery.

Pada puncak acara beda buku secara spontan dibentuk juga sebuah Komunitas Aneurisma Otak yang pertama di Indonesia, komunitas ini beranggotakan para survivor Aneurisma dengan dukungan dari Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr. Ronald Reagan dan sejumlah pejabat dan dokter Bedah Saraf yang hadir.

“Harapan kami, komunitas ini bisa menjadi wadah untuk berbagi informasi dan edukasi serta memberikan dukungan bagi para penderita aneurisma dan keluarganya,” ujar dr. Reagan.

Reagan mengaku sangat bersyukur dengan adanya wadah bagi pejuang aneurisma.

“Saya kira inisiatif komunitas ini adalah suatu langkah yang sangat penting dalam memerangi aneurisma otak dan membantu mereka yang terkena dampaknya”, menurut dr. Reagan.

RS Mitra Keluarga Kelapa Gading sudah memiliki standar fasilitas internasional yang sangat advanced dalam penanganan masalah tumor otak, stroke, dan Neuro-Endovascular seperti Cathlab, teknologi mikroskop bedah saraf yang paling terkini.

"Jadi mampu melakukan tindakan microendovascular surgery, Full Carbon Operating Table yang tercanggih, neuro-endoscopy, neuro-navigation, CUSA, Intra Operative Monitoring (IOM) Services, dan peralatan canggih lainnya”, tambah dr. Reagan

Ketua Komunitas Aneurisma Otak Vonny berharap komunitas yang terbentuk ini bisa mengembangkan sayap lebih luas tidak hanya beranggotakan para penderita dan keluarga, tetapi dokter-dokter, perawat, psikolog, dan ahli-ahli lain yang kompeten dan profesional yang peduli dengan issue aneurisma otak.

"Sehingga bisa berperan sinergis untuk saling berbagi pengalaman, motivasi, dan dukungan, serta menyebarkan hal-hal yang positif dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit ini serta bermanfaat buat masyarakat banyak," tutur Vonny.

Vonny mewakili suara para penderita dan keluarga aneurisma otak. Mereka berbagi pengalaman tentang bagaimana mereka menghadapi tantangan fisik dan mental setelah didiagnosis aneurisma otak.

Citra, pasien lain, mengaku sempat merasa khawatir, takut, cemas, depresi, dan stres, tetapi karena adanya dukungan dari keluarga, teman-teman, dokter dan tim RS yang hebat, mereka merasa jauh lebih tenang dan tidak putus asa apalagi ternyata setelah menjalani operasi dan terapi.

"Kami sangat bersyukur dengan adanya komunitas aneurisma otak yang menjadi wadah bagi mereka untuk saling berbagi dan belajar tentang aneurisma otak", tambah Citra.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler