Mengenal Lebih Dekat Pulau Banda Lewat Pameran

Jumat, 22 September 2017 – 00:12 WIB
Salah satu karya yang terbuat dari 8000 biji pala dipamerkan di galeri nasional. Foto: Djainab Natalia Saroh

jpnn.com, JAKARTA - Memeringati 350 tahun Perjanjian Breda, Yayasan Warisan Budaya Banda menggelar pameran Banda Warisan untuk Indonesia: Pala dan Perjanjian Breda 1667-2017.

Perhelatan yang bekerja sama dengan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya ini berlangsung pada 20 September – 4 Oktober 2017 di Galeri Nasional Indonesia.

BACA JUGA: Begini Cara Si Cantik Rania Putri Hilangkan Kejenuhan Usai Syuting

“Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran nasyarakat khususnya generasi muda sebagai generasi penerus," ujar Tanya Alwi, Pendiri Yayasan Warisan Budaya Banda dalam pers tour di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Pameran ini menyoroti sejarah Banda yang kaya dengan hasil rempahnya, serta peran Banda yang menjadi pusat perhatian dalam perdagangan dan politik internasional.

BACA JUGA: Bu Mega dan Olah Rasa di Dalam Lukisan Koleksi Istana

Episode sejarah itu kemudian dihubungkan dengan Banda saat ini. Selain itu, pameran ini juga menyoroti Banda yang kini kerap menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan karya seni kontemporer.

BACA JUGA: Pameran Lukisan Koleksi Istana Mengantar Bu Mega Mengenang Masa Belia

Tanya Alwi (berbaju hijau) saat press tour di pameran Banda.

Karya-karya yang dipamerkan terdiri dari lukisan, foto, dan benda-benda yang menunjang kehidupan masyarakat Banda serta berlangsungnya kegiatan perdagangan di masa lampau.

Tidak hanya melibatkan seniman nasional seperti Hanafi, Titarubi, dan I Made Wianta, pameran ini juga melibatkan seniman internasional antara lain Beatrice Glow dari New York, Isabelle Boon dari Belanda, dan Jez O'Hare dari Inggris.

"Kami berharap pameran ini dapat memberikan inspirasi untuk membangun Banda berbasis kemasyarakatan agar Banda dapat memberikan dampak secara nasional maupun internasional," ungkap Tanya.

Perjanjian Breda merupakan kesepakatan antara Inggris dan Belanda yang menandakan penyerahan Pulau Manhattan kepada Inggris. Sebagai kompensasinya, Inggris juga harus menyerahkan Pulau Run (salah satu pulau kecil di Kepulauan Banda) kepada Belanda pada tanggal 31 Juli 1667.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Membaca Pesan Sejarah dari Karya Triyadi Guntur Wiratmo


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler