jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Harapan Kita didirikan oleh almarhumah Ibu Negara Hj. Siti Hartinah Soeharto, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia
dalam arti seluas-luasnya.
Ibu Tien Soeharto mengelola Yayasan Harapan Kita bersama para wanita enerjik pada zamannya yaitu Siti Zaleha Ibnu Sutowo, Sri Dewanti Muhono, Ibu Kartini Widya Latief, Siti Maemunah Alamsjah, Wastuti Ali Murtopo dan Soetamtitah Soedjono Humardani.
BACA JUGA: PDIP Klaim Usulan Amandemen Terbatas Berbeda dengan Era Soeharto
Syukuran pendirian yayasan dilaksanakan bertepatan ulang tahun Ibu Tien Soeharto ke 45 pada 23 Agustus 1968. Tamu yang paling dinantikan hari itu tentu saja Presiden Soeharto.
BACA JUGA : Iriana Jokowi, Ani Yudhoyono dan Tien Soeharto jadi Nama Anggrek
BACA JUGA: Angka Pengangguran di Zaman Pak Harto Pernah 2,55%
Pak Harto mendukung setiap ide besar Ibu Tien, berikut pelaksanaannya. Dukungan penuh cinta dan kebanggaan dari seorang suami yang tahu benar kemampuan dan kehebatan istrinya.
Pasangan yang visioner ini telah membuktikan bahwa tidak ada karya Ibu Tien Soeharto yang sia-sia. Bahkan hingga kini setelah Yayasan Harapan
Kita berusia 51 tahun.
BACA JUGA: Tanpa Satelit Palapa, Indonesia tak Akan Punya Penyiaran Jangkauannya Nasional
Dengan mendirikan Taman Mini Indonesia Indah, Ibu Tien Soeharto menyatukan beragam budaya Nusantara, dilengkapi pengenalan flora, fauna, kuliner dan adat-istiadat luhur bangsa kita, ke dalam Indonesia kecil yang dibangun secara lengkap dan modern.
Keberpihakannya pada teknologi disalurkan melalui Museum Iptek, Museum Listrik dan lainnya, agar sejak dini anak-anak Indonesia dapat meningkatkan pengetahuan dalam suasana wisata yang menyenangkan.
Dengan semangat edukasi yang besar Ibu Tien Soeharto mendirikan Perpustakaan Nasional di Jalan Salemba Raya. Sementara kecintaannya pada anggrek mendorong adanya Taman Anggrek Indonesia Permai yang melestarikan ribuan jenis anggrek asli Indonesia.
Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita merupakan bukti perlawanan Ibu Negara Tien Soeharto terhadap tingginya angka kematian bayi dan ibu yang melahirkan di masa itu.
"Beliau ingin rumah sakit ini berperan besar membantu tumbuh kembang anak-anak hebat harapan bangsa dan menjadi pionir penggunaan teknologi kedokteran terbaru. Pada Mei 1988 lahir bayi tabung pertama Indonesia. Dengan bahagia Ibu Tien Soeharto memberinya nama Nugroho Karyanto. Disusul bayi tabung kembar tiga yang juga mendapatkan nama dari Ibu Tien Soeharto yaitu Melati, Suci, dan Lestari," ujar Tb. Mohammad Sulaeman
Sekretaris Jenderal Yayasan Harapan Kita.
BACA JUGA : Keluarga Cendana Serahkan Dokumen Presiden Soeharto ke ANRI
RS Jantung Harapan Kita menjadi medan pertempuran berikut Ibu Negara Tien Soeharto bersama Yayasan Harapan Kita.
Menurut Sulaeman, dalam pengasuhan tangan dingin Ibu Tien, rumah sakit ini menjadi yang pertama melakukan bedah jantung terbuka di Indonesia dan operasi jantung berteknologi tinggi lainnya.
Dengan aspirasi kasih dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, Yayasan Harapan Kita mendukung kedua rumah sakit ini berbagi teknologi berikut peralatan kedokteran terbaru pada rumah-rumah sakit pusat provinsi di Medan, Padang, Palembang, Semarang, Surabaya, Makasar, yang merupakan kota-kota berpenduduk padat.
"Kini Yayasan Harapan Kita berlayar di bawah komando seorang nakhoda yang tidak kalah pintar, tegar, dan kaya visi. Ibu Siti Hardiyanti Rukmana telah mengukir sejarah panjang pengabdian sosial masyarakat di dalam dan luar negeri. Dia membentuk karakter unggul anak muda melalui Kirab
Remaja Nasional Indonesia, juga menggelar pameran kerajinan berskala internasional yang memasukkan devisa negara melalui para buyers mancanegara," tambah Sulaeman.
Siti Hardiyanti Rukmana, menurutnya, adalah wanita Indonesia yang memimpin langsung karya prestisius anak bangsa berupa pembangunan jalan layang tol pertama Indonesia antara Cawang-Tanjung Priok.
Dia kemudian memimpin pekerjaan kontraktor konstruksi swasta pertama Indonesia di Malaysia dan Filipina.
Kegiatan bersifat teknis itu diimbanginya dengan ajang pencarian bakat penyanyi remaja hingga mengelola klub olahraga softball dan
baseball, serta banyak kegiatan lain.
"Begitu banyak harapan baik untuk bangsa dan negara ini, yang selamanya menjadi tantangan yang meletupkan visi, karsa, karya kita semua untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan bahagia. Hari ini, 51 tahun Yayasan Harapan Kita diperingati dan disyukuri bersama dengan tekad Melanjutkan Membangun Harapan Untuk Indonesia," pungkas Sulaeman. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Cendana Serahkan Dokumen Presiden Soeharto ke ANRI
Redaktur & Reporter : Natalia