jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra mengatakan kalkulasi dan manajemen risiko menjadi bagian yang fundamental terhadap keseluruhan program kerja pemerintah.
“Kebijakan akan selalu berubah, sehingga risiko seolah selalu menjadi bagian dalam kerja,” kata Surya Tjandra saat kegiatan Peningkatan Risk Awareness Pimpinan Tinggi di Ayana Midplaza Hotel, Kamis (13/1).
BACA JUGA: Wamen Surya Tjandra Meyakini Kebijakan Satu Peta Strategi Selesaikan Konflik Agraria
Surya menjelaskan bahwa perlu ada standar kerja untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
“Siapa pun presiden dan menterinya, pekerjaan Kementerian ATR/BPN tidak berkurang maupun kualitasnya menurun,” ujarnya.
BACA JUGA: Soal Pencabutan Izin Pertanahan oleh Presiden, Wamen Surya: Sudah Lama Dibahas
Menurutnya, menggunakan manajemen risiko pada sektor publik, dapat menghasilkan sikap yang adaptif terhadap kemungkinan perubahan di masa depan.
"Bagaimana jika pada 2025, pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) selesai? Apa yang terjadi setelahnya? Ini tentang bagaimana kita menyiapkan mitigasi dan manajemen risiko atas hal-hal yang kita ubah," ujar Wamen Surya Tjandra. (mcr18/jpnn)
BACA JUGA: ATR BPN Pasang Target, 5 Tahun Mendatang Administrasi Pertanahan Beres
Redaktur : Boy
Reporter : Mercurius Thomos Mone