Mengharukan, Mereka Tetap Setia pada Merah Putih

Sabtu, 20 Agustus 2016 – 00:07 WIB
Upacara peringatan HUT RI ke-71 yang digelar di Dusun Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Rabu (17/8). Foto: Sulo/Cendrawasih Pos/JPNN.com

jpnn.com - DUSUN Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, letaknya terisolir, berada di kawasan perbatsan RI-PNG. Warga di sana tetap antusias merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-71.. 

Yulius Sulo, Merauke   

BACA JUGA: Kini Jonan Bisa Tidur Siang, Jalan-jalan Keliling Dunia

Dusun Yakyu masuk dalam Kampung Rawa Biru Distrik Sota, Kabupaten Merauke, dihuni 23 kepala keluarga. Dusun ini merupakan salah satu daerah terisolir di Selatan Papua dan berada di perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) yaitu sekitar 1,2 Km dari patok tapal batas RI-PNG.

Tahun lalu menjelang perayaan HUT RI ke-70, di dusun ini terjadi insiden penurunan bendera Merah Putih yang dilakukan oknum tentara PNG. 

BACA JUGA: Ternyata Di Sini Para Dukun Membeli Benda-benda Eksklusif Termasuk Hantu Jenglot

Tindakan oknum tentara PNG ini sempat menjadi perhatian pemerintah pusat yang langsung menurunkan tim. 

Untuk mencapai Dusun Yakyu  ini, memerlukan waktu beberapa jam dari Merauke  Dari Merauke ke Kampung Rawa Biru, perjalanan darat ditempuh menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

BACA JUGA: Gloria Natapradja, Pagi Menangis Melihat Arjuna, Akhirnya Senyum

Dari Kampung Rawa Biru, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu ketinting  menyusuri Rawa Biru. Perjalanan menggunakan perahu ketinting dari Kampung Rawa Biru ke Dusun Yakyu memakan waktu 2 sampai 3 jam.

“Daerah ini cukup terisolir, karena untuk sampai ke sini hanya menggunakan perahu ketinting dari Kampung Rawa Biru,’’ kata  Dansatgas  Yonif 407/PK Letkol Inf Abi Kusnianto, saat  sudah tiba di Dusun Yakyu. 

Meski berada di tengah hutan, Dusun Yakyu yang dihuni 86 jiwa ini terlihat sangat bersih dan tertata rapi. Demikian juga bevak yang menjadi tempat tinggal warga juga tertata rapi dan pekarangannya sangat bersih. 

Di belakang dan samping kiri kanan bevak tampak  kebun dengan tanaman ubi kayu maupun  keladi tumbuh di dalamnya. ‘’Setiap pagi kalau mereka bangun, pertama yang mereka lakukan adalah  membersihkan halaman mereka. Kalau ada kotoran anjing,  langsung ditutup dengan  tanah,’’ ungkap Abi Kusnianto.

Masyarakat Dusun Yakyu sangat tergantung dengan alam di sekitar mereka. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari, warga menanam ubi dan keladi serta berburu di hutan setiap hari.   

‘’Kita pelan-pelan mengubah mindset atau cara pandang mereka untuk tidak terus tergantung pada alam. Karena apa yang tersedia di alam ini sangat terbatas, sehingga kita harus menanam dan memelihara tanaman,” ucapnya. 

Warga yang tinggal di Dusun Yakyu sebelumnya berada di negara tetangga PNG. Menurut Kepala Dusun Yakyu  Mr. Raily  Baiyau M, selama berpuluh-puluh tahun tinggal di PNG, kehidupan mereka dibatasi. 

Saat itu mereka sempat berpindah tempat namun rumah mereka dibakar. Oleh sebab itu, mereka memutuskan kembali ke tahan air dan mulai menempati Dusun Yakyu sekitar tahun 2010. 

“Kami  berupaya untuk kembali  ke Indonesia, kampung halaman kami. Jadi ini rumah kami (Indonesia) sendiri,’’ tegas Raily yang masih terbata-bata menggunakan Bahasa Indonesia .

Kendati tidak ada fasilitas kesehatan dan  sekolah untuk anak-anak mereka, namun Raily bersama warganya merasa tenang dan aman karena sudah berada di rumah sendiri. 

Apalagi,   di dusun  mereka sudah ada Pos Satuan Tugas Pengamanan  RI-PNG.  ‘’Kalau kami ada rasa sakit-sakit  kami minta obat kepada mereka (Satgas),’’ ungkap  Raily. 

Raily berharap pemerintah bisa memperhatikan  keberadaan mereka terutama  menyangkut tempat tinggal. ‘’Kami  mohon, kalau bisa pemerintah  bantu kami rumah,’’ pintanya.

Tahun ini untuk pertama kalinya, warga Dusun  Yakyu memperingati  HUT RI ke-71. Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 itu dilakukan bersama  dengan Satuan Tugas  Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif 407/Padma  Kusuma. Bertindak  sebagai Inspektur Upacara  Danyon 407/PK Letkol Inf. Abi Kusnianto.  

Warga Dusun Yakyu  tampak antusias mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Yang cukup unik, para pasukan  penggerek bendera yang merupakan warga  Dusun Yakyu, ketiganya  menggunakan pakaian  adat Marind. 

Hampir seluruh warga mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Bahkan, sekitar 30 warga  PNG datang menyaksikan peringatan HUT Kemerdekaan RI dan berbagai lomba serta antraksi yang  digelar warga Dusun Yakyu bersama Satgas Yonif 407/PK.  Di antaranya lomba lari karung, lomba  panah tradisional, lomba lari kelereng, bola volley dan berbagai lomba lainnya.  

Pada kesempatan tersebut, warga setempat juga berikrar setia pada Merah Putih, yang dibacakan oleh Kepala Dusun Yakyu  Mr. Raily  Baiyau M. 
Mereka menegaskan setia kepada Negara Kesatuan Republik  Indonesia, menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan UUD 1945, menjaga kehormatan bangsa dan negara Indonesia. (CP/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuddy Temani Anak Sarapan, Rizal Nikmati Musik Jazz


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler