jpnn.com - DUSUN Yakyu, Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, letaknya terisolir, berada di kawasan perbatsan RI-PNG. Warga di sana tetap antusias merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-71..
Yulius Sulo, Merauke
BACA JUGA: Kini Jonan Bisa Tidur Siang, Jalan-jalan Keliling Dunia
Dusun Yakyu masuk dalam Kampung Rawa Biru Distrik Sota, Kabupaten Merauke, dihuni 23 kepala keluarga. Dusun ini merupakan salah satu daerah terisolir di Selatan Papua dan berada di perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG) yaitu sekitar 1,2 Km dari patok tapal batas RI-PNG.
Tahun lalu menjelang perayaan HUT RI ke-70, di dusun ini terjadi insiden penurunan bendera Merah Putih yang dilakukan oknum tentara PNG.
BACA JUGA: Ternyata Di Sini Para Dukun Membeli Benda-benda Eksklusif Termasuk Hantu Jenglot
Tindakan oknum tentara PNG ini sempat menjadi perhatian pemerintah pusat yang langsung menurunkan tim.
Untuk mencapai Dusun Yakyu ini, memerlukan waktu beberapa jam dari Merauke Dari Merauke ke Kampung Rawa Biru, perjalanan darat ditempuh menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
BACA JUGA: Gloria Natapradja, Pagi Menangis Melihat Arjuna, Akhirnya Senyum
Dari Kampung Rawa Biru, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu ketinting menyusuri Rawa Biru. Perjalanan menggunakan perahu ketinting dari Kampung Rawa Biru ke Dusun Yakyu memakan waktu 2 sampai 3 jam.
“Daerah ini cukup terisolir, karena untuk sampai ke sini hanya menggunakan perahu ketinting dari Kampung Rawa Biru,’’ kata Dansatgas Yonif 407/PK Letkol Inf Abi Kusnianto, saat sudah tiba di Dusun Yakyu.
Meski berada di tengah hutan, Dusun Yakyu yang dihuni 86 jiwa ini terlihat sangat bersih dan tertata rapi. Demikian juga bevak yang menjadi tempat tinggal warga juga tertata rapi dan pekarangannya sangat bersih.
Di belakang dan samping kiri kanan bevak tampak kebun dengan tanaman ubi kayu maupun keladi tumbuh di dalamnya. ‘’Setiap pagi kalau mereka bangun, pertama yang mereka lakukan adalah membersihkan halaman mereka. Kalau ada kotoran anjing, langsung ditutup dengan tanah,’’ ungkap Abi Kusnianto.
Masyarakat Dusun Yakyu sangat tergantung dengan alam di sekitar mereka. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari, warga menanam ubi dan keladi serta berburu di hutan setiap hari.
‘’Kita pelan-pelan mengubah mindset atau cara pandang mereka untuk tidak terus tergantung pada alam. Karena apa yang tersedia di alam ini sangat terbatas, sehingga kita harus menanam dan memelihara tanaman,” ucapnya.
Warga yang tinggal di Dusun Yakyu sebelumnya berada di negara tetangga PNG. Menurut Kepala Dusun Yakyu Mr. Raily Baiyau M, selama berpuluh-puluh tahun tinggal di PNG, kehidupan mereka dibatasi.
Saat itu mereka sempat berpindah tempat namun rumah mereka dibakar. Oleh sebab itu, mereka memutuskan kembali ke tahan air dan mulai menempati Dusun Yakyu sekitar tahun 2010.
“Kami berupaya untuk kembali ke Indonesia, kampung halaman kami. Jadi ini rumah kami (Indonesia) sendiri,’’ tegas Raily yang masih terbata-bata menggunakan Bahasa Indonesia .
Kendati tidak ada fasilitas kesehatan dan sekolah untuk anak-anak mereka, namun Raily bersama warganya merasa tenang dan aman karena sudah berada di rumah sendiri.
Apalagi, di dusun mereka sudah ada Pos Satuan Tugas Pengamanan RI-PNG. ‘’Kalau kami ada rasa sakit-sakit kami minta obat kepada mereka (Satgas),’’ ungkap Raily.
Raily berharap pemerintah bisa memperhatikan keberadaan mereka terutama menyangkut tempat tinggal. ‘’Kami mohon, kalau bisa pemerintah bantu kami rumah,’’ pintanya.
Tahun ini untuk pertama kalinya, warga Dusun Yakyu memperingati HUT RI ke-71. Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71 itu dilakukan bersama dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG Yonif 407/Padma Kusuma. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Danyon 407/PK Letkol Inf. Abi Kusnianto.
Warga Dusun Yakyu tampak antusias mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Yang cukup unik, para pasukan penggerek bendera yang merupakan warga Dusun Yakyu, ketiganya menggunakan pakaian adat Marind.
Hampir seluruh warga mengikuti upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71. Bahkan, sekitar 30 warga PNG datang menyaksikan peringatan HUT Kemerdekaan RI dan berbagai lomba serta antraksi yang digelar warga Dusun Yakyu bersama Satgas Yonif 407/PK. Di antaranya lomba lari karung, lomba panah tradisional, lomba lari kelereng, bola volley dan berbagai lomba lainnya.
Pada kesempatan tersebut, warga setempat juga berikrar setia pada Merah Putih, yang dibacakan oleh Kepala Dusun Yakyu Mr. Raily Baiyau M.
Mereka menegaskan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan UUD 1945, menjaga kehormatan bangsa dan negara Indonesia. (CP/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuddy Temani Anak Sarapan, Rizal Nikmati Musik Jazz
Redaktur : Tim Redaksi