Mengintip Perkembangan Industri Pariwisata di Maratua

Selasa, 28 Mei 2019 – 01:51 WIB
Ilustrasi Pulau Maratua. Foto: Berau Post/JPNN

jpnn.com, BERAU - Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kaltim HM Zulkifli mengatakan, saat ini sudah ada puluhan guest house di Maratua, Kabupaten Berau.

Karena itu, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan juga harus ditingkatkan.

BACA JUGA: Konsumsi Data Telkomsel Naik 40 Persen

Sebab, jika penerbangan langsung ke Maratua semakin banyak, dibutuhkan pelayanan pariwisata yang semakin profesional.

“Kami juga dalam waktu dekat akan ke Maratua untuk melihat supply and demand di sana agar bisa mengimbau para pelaku usaha di Kaltim bisa melakukan ekspansi ke Maratua,” katanya kepada Kaltim Post, Minggu (26/5).

BACA JUGA: Cara TransNusa Genjot Kinerja

BACA JUGA: Kudo, Aplikasi Digital untuk Bantu Warung Tradisional

Dia memprediksi dalam sekali penerbangan bisa membawa 40 orang wisatawan asing ke Maratua.

BACA JUGA: Kampanye Negatif Uni Eropa Pengaruhi Penghasilan Petani Kelapa Sawit Kaltim

Penerbangan langsung ke Maratua akan tersedia seminggu sekali. Jika jumlah penerbangan terus ditingkatkan, tentu akan mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi.

“Kami harus lakukan kajian lebih dalam. Kalau memang demand-nya sangat banyak apalagi dengan penerbangan yang terus ditambah, otomatis kami optimistis ekspansi ke Maratua,” pungkas sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim itu.

Owner Osi Guest House Kepulauan Maratua Sudarsono mengatakan, saat ini pariwisata memang sedang giat ditingkatkan.

Pertumbuhannya juga terlihat dari lonjakan jumlah penginapan. Pada 2014, Maratua hanya memiliki 5 hotel, 3 resort, dan 22 home stay.

Saat ini sudah ada total 54 penginapan di kepulauan yang terletak di Berau tersebut. Satu penginapan rata-rata memiliki 15-50 kamar.

“Tentu penyebabnya karena wisatawan yang terus tumbuh,” ungkapnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau mencatat, sejak 2010 tren kunjungan wisatawan terus bertambah. Pada tahun tersebut, kunjungan mencapai 18 ribu orang.

Angka itu melonjak drastis dibanding setahun sebelumnya yang hanya 3.426. Setiap tahun terus mengalami peningkatan, hingga ratusan ribu.

Hingga saat ini per tahun wisatawan rata-rata mencapai 207 ribu orang.

“Melonjaknya wisatawan karena kehadiran Bandara Maratua yang sudah beroperasi. Apalagi pemerintah Kaltim terus ingin menambah jumlah penerbangannya,” katanya.

Saat ini, bandara tersebut melayani maskapai Susi Air dan Garuda Indonesia yang terbang sekali seminggu pada Kamis dan Sabtu.

Terlebih pemerintah berencana membuka rute penerbangan dari Republik Seychelles ke Maratua.

Sudarsono yakin dengan dibukanya rute tersebut tentu geliat pariwisata semakin banyak.

“Kami optimistis jumlah wisatawan akan terus meningkat dan sektor perhotelan akan semakin berkembang,” pungkasnya. (*/ctr/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Belanja Masyarakat Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler